Konsep Madrasah Manusia

BAB I

PENDAHULUAN

 

  1. Latar Belakang Masalah

Era globalisasi saat ini menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas. Kualitas sumber daya manusia ini hanya dapat diperoleh dari proses belajar yaitu melalui pendidikan. Pendidikan dewasa ini bukan hanya untuk memenuhi target kurikulum semata, namun menuntut adanya pemahaman kepada peserta didik. Pemahaman yang dimaksud bukanlah pemahaman dalam arti sempit yaitu menghafal materi pelajaran, namun pemahaman dalam arti luas yaitu lebih cenderung menekankan pada kegiatan proses pembelajaran yang meliputi menemukan konsep, mencari dan lain sebagainya serta peserta didik dituntut untuk dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Namun sayangnya, praktek pembelajaran yang demikian masih belum diterapkan secara keseluruhan, sehingga tujuan dan hasil pendidikan belum sesuai dari apa yang diharapkan.

Belajar adalah suatu usaha atau kegiatan yang bertujuan mengadakan perubahan di dalam diri seseorang, mencakup perubahan tingkah laku, sikap, kebiasaan, ilmu pengetahuan, keterampilan, dan sebagainya.[1] Berhasil atau tidaknya peserta didik dalam belajar, terletak pada usaha dan kegiatan peserta didik itu sendiri. Peseta didik akan berhasil dalam belajar jika berusaha semaksimal mungkin dengan cara belajar yang efisien, sehingga akan dapat meningkatkan prestasi belajar. Proses belajar mengajar yang berkembang di kelas umumnya ditentukan oleh peran guru dan peserta didik sebagai individu-individu yang terlibat langsung di dalam proses tersebut. Prestasi belajar peserta didik itu sendiri sedikit banyak tergantung pada banyak faktor diaantaranya kualitas guru dalam menyampaikan pelajaran pada anak didiknya, sistem pengelolaan manajemen pendidikan yang dapat menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, bermutu, menyenangkan serta  mendukung pada diraihnya prestasi peserta didik. Oleh karenanya dalam kaitannya dengan prestasi belajar, lembaga pendidikan seperti madrasah mulai berbenah diri melakukan inovasi dengan penerapan manajemen mutu pendidikan yang mampu mengantarkan peserta didik meraih prestasi belajar.

Madrasah perlu menggali segala potensi yang ada untuk meningkatkan mutu pembelajaran dan mutu pendidikan guna mencetak peserta didik yang berakhlaqul karimah, berprestasi unggul dan berkarakter. Dalam hal ini ukuran madrasah yang unggul dan bermutu dilihat dari sejauh mana prestasi yang diraih oleh seluruh civitas madrasah, baik guru maupun peserta didik. Indikatornya, semakin banyak prestasi yang diraih maka dikatakan semakin unggul madrasah tersebut.

Minimnya prestasi belajar yang didapat peserta didik di MTs Negeri 1 Sumenep yang diukur dari sedikit diraihnya kejuaraan baik di bidang akademik maupun non akademik, tentu ini harus dipikirkan secara serius dan perlu solusi cerdas mengatasinya. Berbagai macam cara dan usaha telah dilakukan guna meningkatkan mutu pembelajaran dan mutu pendidikan yang mengarah pada peningkatan prestasi belajar peserta didik.  Penerapan konsep Human Madrasah/Madrasah Manusia yang melahirkan Kelas Peminatan melalui Program Extension Day diharapkan mampu menjawab kelamahan yang dialami dalam mencetak peserta didik yang berprestasi.

 

  1. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dari karya tulis ini adalah:

  1. Bagaimana konsep Madrasah Manusia?
  2. Bagaimana gambaran konkret Kelas Peminatan Peminatan?
  3. Apa yang dimaksud Program Extension Day?
  4. Apa pengaruh penerapan Konsep Madrasah Manusia melalui Kelas Peminatan Peminatan dalam Upaya meningkatkan Prestasi Belajar Peserta Didik di MTs Negeri 1 Sumenep!

 

 

  1. Tujuan
    1. Mengetahui konsep Madrasah Manusia!
    2. Mengetahui gambaran konkret Kelas Peminatan Peminatan!
    3. Mengetahui Program Extension Day!
    4. Mengetahui Pengaruh penerapan Konsep Madrasah Manusia pada Kelas Peminatan melalui Program Extension Day dalam Upaya meningkatkan Prestasi Belajar Peserta Didik di MTs Negeri 1 Sumenep!

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB II

PEMBAHASAN

 

 

  1. Konsep Madrasah Manusia
  1. Pengertian Madrasah

Kata “madrasah” berasal dari isim makan yaitu kata “darasa- yadrusu-darsan wa darusan wa dirasatan” yang berarti tempat belajar, terhapus, hilang bekasnya, menghapus, menjadikan usang, melatih dan mempelajari. Dilihat dari pengertian ini, maka  madrasah berarti tempat untuk mencerdaskan peserta didik, menghilangkan ketidaktahuan, memberantas kebodohan, serta melatih keterampilan mereka sesuai dengan bakat, minat dan kemampuan peserta didik. Madrasah juga mempunyai arti tempat pendidikan yang memberikan pendidikan dan pengajaran yang berada dibawah naungan Kementerian Agama. [2]

Kata “madrasah” dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sekolah atau perguruan yang biasanya berdasarkan Agama Islam. Sedangkan di dalam Ensiklopedi Islam di  Indonesia, kata madrasah adalah kata yang berasal dari bahasa Arab, dari kata dasar “darasa” yang artinya “belajar”. Madrasah berarti tempat untuk belajar. Kata darasa dengan pengertian “membaca dan belajar”, yang merupakan akar kata madrasah itu sendiri, berasal dari Bahasa Hebrew atau Aramy.

Secara epistemologi, madrasah adalah salah satu jenis lembaga pendidikan Islam yang berkembang di Indonesia yang diusahakan di samping masjid dan pesantren. Lebih lanjut, dalam konteks Indonesia, lembaga pendidikan ini merupakan lembaga madrasah timur tengah masa modern karena pengaruh pendidikan barat yang diisi secara dominan dengan kurikulum keagamaan. Meskipun demikian, karena pengaruh pengaruh politik penjajah, sekolah dan madrasah dipandang sebagai dua bentuk lembaga pendidikan yang berbeda secara dikhotomis: sekolah bersifat sekuler dan madrasah bersifat Islam.

Secara teknis, dalam proses belajar-mengajar secara formal di Indonesia, madrasah tidak hanya dipahami sepintas sebagai sekolah. Melainkan diberi konotasi yang lebih spesifik lagi, yakni ”Sekolah Agama”, tempat di mana anak-anak didik memperoleh pembelajaran hal-ihwal atau seluk-beluk agama dan keagamaan (Agama Islam).

Sebagaimana telah dikemukakan, secara harfiah madrasah bisa diartikan dengan sekolah, karena secara teknis keduanya memiliki kesamaan, yaitu sebagai tempat berlangsungnya proses belajar-mengajar secara formal. Namun demikian, Karel Steenbrink membedakan madrasah dan sekolah karena keduanya mempunyai karakteristik atau ciri khas yang berbeda. Madrasah memiliki kurikulum, metode, dan cara mengajar sendiri yang berbeda dengan sekolah. Meskipun mengajarkan ilmu pengetahuan umum sebagaimana yang diajarkan di sekolah, madrasah memiliki karakter tersendiri, yaitu sangat menonjolkan nilai religiuitas masyarakatnya. Sementara itu sekolah merupakan lembaga pendidikan umum dengan pelajaran universal dan terpengaruh iklim pencerahan Barat.[3]

Perbedaan karakter antara madrasah dengan sekolah itu dipengaruhi oleh perbedaan tujuan antara keduanya secara historis. Tujuan dari pendirian madrasah ketika untuk pertama kalinya diadopsi di Indonesia ialah untuk mentransmisikan nilai-nilai Islam, selain untuk memenuhi kebutuhan modernisasi pendidikan, sebagai jawaban atau respon dalam menghadapi kolonialisme dan Kristen, di samping untuk mencegah memudarnya semangat keagamaan penduduk akibat meluasnya lembaga pendidikan Belanda itu.[4]

Salah satu karakteristik madrasah yang cukup penting di Indonesia pada awal pertumbuhannya ialah bahwa di dalamnya tidak ada konflik atau upaya mempertentangkan ilmu-ilmu agama dengan ilmu-ilmu umum. Konflik (perselisihan pendapat) biasanya terjadi antara satu organisasi dengan organisasi keagamaan lain yang memiliki faham keagamaan yang berbeda, dan mereka sama-sama mendirikan madrasah. Misalnya NU, Muhammadiyah, Persis, Al-Irsyad, Tarbiyah Islamiyah, dan lain-lain, memiliki madrasahnya sendiri-sendiri untuk mensosialisasikan dan mengembangkan faham keagamaan mereka masing-masing.[5]

Kebanyakan madrasah di Indonesia pada mulanya tumbuh dan berkembang atas inisiatif tokoh masyarakat yang peduli, terutama para ulama yang membawa gagasan pembaharuan pendidikan, setelah mereka kembali dari menuntut ilmu di Timur Tengah. Dana pembangunan dan pendidikannya pun berasal dari swadaya masyarakat. Karena inisiatif dan dananya didukung oleh masyarakat, maka masyarakat sendiri diuntungkan secara ekonomis, artinya mereka dapat memasukkan anak-anak mereka ke madrasah dengan biaya ringan. Dalam hal ini patut dicatat bahwa dari 36.000 jumlah madrasah yang ada (yang mengajarkan ilmu-ilmu agama dan ilmu-ilmu umum), 96% di antaranya dikelola oleh masyarakat secara swadaya, atau madrasah swasta. Sementara itu madrasah yang mengkhususkan diri pada mata pelajaran agama, yaitu madrasah diniyah yang dikelola masyarakat jumlahnya telah mencapai 22.000.[6]

Kini madrasah dipahami sebagai lembaga pendidikan Islam yang berada di bawah Sistem Pendidikan Nasional dan berada di bawah pembinaan Kementerian Agama. Lembaga madrasah ini telah tumbuh dan berkembang sehingga merupakan bagian dari budaya Indonesia, karena ia tumbuh dan berproses bersama dengan seluruh proses perubahan dan perkembangan yang terjadi di dalam masyarakat. Kurun waktu cukup panjang yang dilaluinya, yakni kurang lebih satu abad, membuktikan bahwa lembaga pendidikan madrasah telah mampu bertahan dengan karakternya sendiri, yakni sebagai lembaga pendidikan untuk membina jiwa agama dan akhlak anak didik. Karakter itulah yang membedakan madrasah dengan sekolah umum. Sehingga dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN) 1989, madrasah didefinisikan sebagai “sekolah umum dengan ciri khas Islam”, sebuah pengakuan atau sebutan yang cukup simpatik.[7]

Mungkin kita bertanya, sebenarnya apa yang membedakan atau di mana letak perbedaan antara pendidikan madrasah dan sekolah? yang jelas perbedaan antara keduanya adalah kalau madrasah dinyatakan sebagai sekolah yang berciri khas agama Islam, sedangkan sekolah nonmadrasah tidak demikian. Namun perbedaannya tidak sesederhana itu. Untuk pembahasan secara simbolik, sebagai berikut.

Pada pendidikan madrasah mata pelajaran agama Islam dibagi ke dalam beberapa sub mata pelajaran yaitu: Al-Qur’an Hadits, Aqidah Akhlak, Fiqih, Sejarah Kebudayaan Islam dan Bahasa Arab, sehingga porsi mata pelajaran pendidikan agama Islam lebih banyak. Sementara pada pendidikan sekolah, mata pelajaran pendidikan agama Islam digabung menjadi satu, dan porsinya hanya 3 jam perminggu. Namun, di dalamnya, pada dasarnya juga meliputi Al-Qur’an Hadits, Aqidah Akhlak, Ibadah-Syariah-Muamalah (Fiqih) dan Sejarah Kebudayaan Islam.[8]

Berikut ini adalah perbedaan madrasah dengan sekolah secara substansial. Sebagaimana tertuang dalam kurikulum madrasah tahun 1994, bahwa madrasah adalah sekolah umum yang berciri khas agama Islam. Ciri khas itu berbentuk:

  1. Mata pelajaran keagamaan yang dijabarkan dari pendidikan agama Islam, yaitu: al-Qur’an Hadits, Aqidah Akhlak, Fiqih, Sejarah Kebudayaan Islam, Bahasa Arab.
  2. Suasana keagamaannya, yang berupa suasana kehidupan madrasah yang agamis, adanya sarana ibadah, penggunaan metode pendekatan yang agamis dalam penyajian bahan pelajaran bagi setiap mata pelajaran yang memungkinkan, dan kualifikasi guru yang harus beragama Islam dan berakhlak mulia, di samping memenuhi kualifikasi sebagai tenaga pengajar berdasar ketentuan yang berlaku.[9]

Inti dari kebijakan tersebut, ialah bahwa pendidikan Madrasah hendak dirancang dan diarahkan untuk membantu, membimbing, melatih serta mengajar dan atau menciptakan suasana agar para peserta didik (lulusannya) menjadi manusia muslim yang berkualitas. Dalam arti mampu mengembangkan pandangan hidup, sikap hidup dan ketrampilan hidup yang berperspektif Islami dalam konteks keindonesiaan.[10]

  1. Lahirnya Konsep Madrasah Manusia (Human Madrasah)

Sebagai sebuah institusi pendidikan, madrasah merupakan institusi yang tumbuh dan berkembang oleh dan dari masyarakat, serta untuk masyarakat yang penuh dengan makna budaya Islami, diakui atau tidak madrasah telah mengarungi perjalanan peradaban yang panjang dalam mewujudkan pembentukan kepribadian bangsa yang penuh dengan perubahan-perubahan, namun madrasah enggan melepaskan diri dari makna asalnya yang sesuai dengan ikatan budayanya, yakni budaya Islam.

Pengembangan madrasah erat kaitannya dengan pengembangan potensi kepribadian manusia. Abdul Rachman Shaleh menjelaskan, dalam ”Madrasah Dan Pendidikan Anak Bangsa, Visi, Misi dan Aksi”, bahwa pengembangan kepribadian manusia meliputi: 1) Pengembangan iman, yang diaktualisasikan dalam ketakwaan kepada Allah Swt. sehingga menghasilkan kesucian. 2) Pengembangan cipta, untuk memenuhi kebutuhan hidup materiil dan kecerdasan, memecahkan masalah-masalah yang dihadapi. Hal ini menghasilkan kebenaran. 3) Pengembangan karsa, untuk mempunyai sikap dan tingkah laku yang baik (etika, akhlak dan moral). Pengembangan ini menghasilkan kebaikan. 4) Pengembangan rasa, untuk berperasaan halus (apresiasi seni, persepsi seni, kreasi seni). Hal tersebut menghasilkan keindahan. 5) Pengembangan karya, untuk menjadikan manusia terampil dan cakap teknologi yang berdayaguna sehingga menghasilkan kegunaan. 6) Pengembangan hati nurani diaktualkan manjadi budi nurani yang berfungsi memberikan pertimbangan (iman, cipta, karsa, rasa, karya) sehingga menghasilkan kebijaksanaan.

Sehingga dalam pengertian pengembangannya, pengembangan madrasah dapat artikan sebagai usaha dalam mewujudkan visi dan misi untuk menjadikan madrasah yang Islami, populis dan berkualitas. Dimaksudkan sebagai proses atau cara menjadikan madrasah besar, mekar dan mengembang, dalam arti bertambah banyak dan semakin sempurna dalam mencerdaskan, menghilangkan ketidaktahuan, menghilangkan kebodohan dan melatih keterampilan peserta didik (Peserta didik) untuk mempersiapkan dirinya menghadapi tantangan masa depan dengan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) yang tangguh berupa: kesucian iman, kebenaran cipta, kebaikan karsa, kegunaan karya, dan kebijak sanaan hati nurani.

Madrasah dituntut agar selalu berproses untuk menjadi besar, mekar dan berkembang, tersebar luas dan bertambah banyak, serta semakin sempurna dengan tujuan dasar untuk mencerdaskan, menghilangkan ketidaktahuan, melenyapkan kebodohan serta membekali anak didik dengan kompetensi di atas untuk menghadapi tantangan zaman yang penuh dengan perubahan-perubahan di berbagai sektor kehidupan, termasuk juga adalah Globalisasi, dengan tidak meninggalkan dasar Agama Islam yaitu al-Quran dan Sunnah.

Dalam pengembangannya, madrasah tentu tidak bisa melewatkan hal-hal yang mendasar sebagai sebuah lembaga yang mengelola manusia sebagai aset Agama dan Bangsa dalam menghadapi era Globalisasi. Kebutuhan-kebutuhan yang paling pokok dan mendasar terhadap madrasah adalah sebagaimana terdapat pada visi madrasah, yaitu “Islami, Populis, Berkualitas, dan Beragam”.

Oleh karena itu, format madrasah dari waktu ke waktu telah mengalami perkembangan hingga semakin jelas sosoknya, dari madrasah yang berawal dari unsur tradisional, swasta, hingga menjadi negeri, dan dari tingkat rendah (Raudlatul Athfal, Bustanul Athfal, dan Madrasah Ibtidaiyah), hingga madrasah tingkat lanjutan (Madrasah Tsanawiyah sebagai lanjutan tingkat pertama dan Madrasah Aliyah sebagai lanjutan tingkat atas).

Populis merupakan gambaran bahwa madrasah itu lahir dan dibesarkan oleh dan untuk masyarakat. Visi ketiga Berkualitas; artinya berorientasi pada mutu. Hal ini merupakan tantangan masa depan yang sangat nyata, karena penghargaan masyarakat terhadap sebuah lembaga pendidikan sangat ditentukan oleh tingkat kualitas pendidikannya. Kualitas pendidikan itu tercermin dalam dua tataran: proses pendidikan dan hasil pendidikan.

Proses pendidikan menggambarkan suasana pembelajaran yang aktif dan dinamis serta konsisten dengan program dan target pembelajaran. Sedangkan hasil pendidikan menunjuk pada kualitas lulusan dalam bidang kognitif, afektif, dan psikomotorik. Jika gagal dalam mewujudkan visi ini, madrasah akan tertinggal dari lembaga-lembaga pendidikan lain. Berkualitas dicerminkan pada kegiatan dan nilai akademik yang diperoleh madrasah tersebut. Baik yang dapat dan dilihat dari hasil belajar peserta didik berupa nilai pada ulangan, kenaikan kelas, ujian akhir, maupun ujian masuk pada jenjang yang lebih tinggi dan perguruan tinggi (SBMPTN).

Erat kaitannya dengan pengembangan dan peningkatan mutu pendidikan di madrasah, MTs Negeri Terate yang telah berganti nama sesuai KMA No. 6VII3 Tahun 2016 menjadi MTs Negeri 1 Sumenep mulai berbenah dari tahun pelajaran ke tahun pelajaran berikutnya. Menggali semua potensi yang ada, melakukan inovasi demi inovasi yang tiada maksud dan tujuan adalah untuk berupaya meningkatkan mutu pembelajaran dan mutu pendidikan supaya MTs Negeri 1 Sumenep dapat sejajar dengan lembaga pendidikan berbasis sekolah, serta menghilangkan image dan perspektif masyarakat bahwa madrasah masih menjadi “lembaga pendidikan ke II” setelah sekolah.

Berbagai upaya yang telah dilakukan dalam kaitannya dengan peningkatan mutu pendidikan, MTs Negeri 1 telah banyak membuat suatu terobosan dan selalu mencari formula-formula baru yang tajam, melakukan inovasi yang betul-betul mengarah pada cita-cita luhur menciptakan madrasah berkualitas dalam mencetak lulusan yang berkarakter, berimtaq dan beriptek, berdaya saing menjawab tantangan zaman globalisasi.

Konsep Machine Madrasah yang selanjutnya disebut Madrasah Mesin dihapus dalam sistem manajemen pembelajaran dan pendidikan di MTs Negeri 1 Sumenep, karena konsep pembelajaran ini kurang memberikan kontribusi terhadap perkembangan belajar peserta didik dan terkesan memaksakan penguasaan seperangkat materi kurikulum. Perspektif Madrasah Mesin  menurut kami adalah bahwa peserta didik dituntut untuk menguasai seluruh materi yang diajarkan dalam satu perangkat kurikulum setiap tahun pelajaran, tanpa melihat latar belakang, bakat, minat, serta kemampuan setiap peserta didik berbeda-beda. Anak atau peserta didik dicekoki seluruh materi dan dituntut untuk menguasainya, seolah-olah mereka dianggap sebagai sebuah mesin pencetak yang dianggap mampu menerima semua materi, mampu menguasasi dan menerapkannya, padahal kenyataan tidak seperti itu, peserta didik secara fitrahnya sebagai manusia pasti mempunyai kelebihan dan kelemahan, begitupun juga dalam penguasaan materi pelajaran dan aplikasi penerapan ilmu yang didapat dari proses belajar mengajar.

Konsep Madrasah Mesin  yang kurang mampu memberikan bekal pada peserta didik dalam hal  Life Skill dan mengembangkan potensi dirinya.  Madrasah Mesin merupakan penjabaran lembaga pendidikan yang menerapkan pembelajaran konvensional, dimana baik peserta didik maupun pendidik hanya melakukan proses belajar mengajar tanpa melihat latar belakang, karakteristik peserta didik yang beragam, dan menuntut semua materi dikuasai dan diterapkan. Pada Madrasah Mesin pada akhirnya pembelajaran hanya sebuah kegiatan rutin yang kurang menghasilkan produk berupa lulusan yang bermutu. Tidak semua materi/ilmu yang didapat dapat diterapkan  dalam kehidupan peserta didik sehari-hari, semua akan kembali pada sebuah konsep “sesuai bakat, minat, dan kemampuannya” masing-masing.

Lebih jauh lagi jika kita menyinggung masalah bakat, minat, dan kemampuan peserta didik pastinya berbeda-beda. Konsep Madrasah Mesin sangat tidak cocok diterapkan dalam sistem pembelajaran di SMP/MTs karena pola ini kurang memberikan bekal life skill dan  kompetensi lulusan yang memadai pada peserta didik dalam menyongsong era globalisasi dan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Hal ini tentunya mendapat perhatian yang serius dari seluruh civitas akademika di MTs Negeri 1 Sumenep untuk mencari formula yang tepat dalam mengatasi permasalahan di atas.

Dari kajian konsep Madrasah Mesin ini muncullah suatu konsep penyempurna dan menjadi salah satu solusi yang tepat dalam upaya peningkatan mutu pembelajaran dan mutu pendidikan khususnya di madrasah. Tolok ukur suatu pembelajaran dan pendidikan bermutu yaitu pembelajaran dan pendidikan yang mampu memberikan perubahan pada kualitas peserta didik menjadi manusia yang berkarakter dan berdaya saing. Pembelajaran yang baik dan bermutu adalah pembelajaran yang membekas dan mudah dipahami oleh peserta didik terhadap apa sedang dan telah mereka pelajari. Pendidikan yang bermutu adalah pendidikan yang mampu menjawab tujuan pendidikan nasional yaitu mencerdaskan manusia Indonesia seutuhnya, cerdas dalam menjawab tantangan global, mampu memposisikan diri menjadi manusia yang bermanfaat  pada kemajuan dirinya, masyarakat, maupun untuk bangsa dan negara.

Menjawab kelemahan konsep Madrasah Mesin  diperlukan suatu inovasi atau pembaharuan sistem pembelajaran/pendidikan yang mampu memberikan bekal Life Skill pada peserta didik. Menjawab permasalahan tersebut kamidi MTs Negeri 1 Sumenep mengembangkan suatu konsep  Human Madrasah yang selanjutnya kami sebut dengan istilah  “Madrasah Manusia”.

Konsep Madrasah Manusia merupakan suatu konsep “me-manusiakan” peserta didik dengan menempatkan posisi mereka di kelas sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuan masing-masing. Pada konsep Madrasah Manusia  ini peserta didik dikelompokkan dalam suatu kelas tertentu sesuai dengan bakat, minat, kemampuan masing-masing peserta didik. Pertanyaan yang muncul, apakah sama dengan sistem penjurusan di SMA/MA? Tentu tidak sama. Pada konsep Madrasah Manusia  yang kami kembangkan sama sekali tidak mengubah kurikulum yang berlaku pada satuan pendidikan SMP/MTs. Penekanan penerapan Konsep Madrasah Manusia ini pada Program Kelas Peminatan, yang mana peserta didik diberikan pembinaan intensif sesuai dengan kelas peminatannya.  Jadi, lebih lanjut dijabarkan pada Konsep Madrasah Manusia yang kami programkan dan dijalankan di MTs Negeri 1 Sumenep program penjurusan ini dikenal dengan istilah “Kelas Peminatan”.

Sekali lagi kami tekankan bahwa, pada Konsep Madrasah Manusia yang penerapannya pada Program Kelas Peminatan tidak merubah struktur kurikulum yang berlaku di Tingkat Satuan Pendidikan SMP/MTs. Program pembinaan peminatan dilaksanakan setiap Hari Sabtu yang dikenal dengan istilah “Extension Day”, yaitu kegiatan pembinaan intensif kepada peserta didik sesuai kelas peminatannya, sedangkan Hari Senin sampai Hari Jumat kegiatan pembelajaran sebagaimana mestinya mengikuti kurikulum yang berlaku. Lebih lanjut mengenai Kelas Peminatan ini akan dibahas dan dijabarkan secara gamblang pada pembahasan selanjutnya. Jadwal pelajaran terlampir.

 

  1. Gambaran Konkret Kelas Peminatan Peminatan
  1. Latar Belakang Munculnya Kelas Peminatan Peminatan

Kelas Peminatan dirancang untuk memberikan pelayanan belajar yang memadai bagi peserta didik yang benar-benar mempunyai kemampuan yang luar biasa. Pemberian pelayanan pembelajaran khusus tersebut dilakukan agar potensi anak berbakat dapat berkembang secara optimal (Hisyam & Suyata, 2000).

Kelas Peminatan dikembangkan untuk mencapai keunggulan peminatan dalam keluaran pendidikan sebagai model kelas dalam rangka peningkatan mutu pendidikan. Pemilihan peserta didik Kelas Peminatan yang berkualitas akan sangat berpengaruh terhadap proses pembelajaran. Didalam memilih peserta didik yang layak menempati Kelas Peminatan tidak bisa hanya dengan berdasarkan pengetahuan atau peringkat saja, akan tetapi diperlukan beberapa kriteria.

Penerapan Kelas Peminatan merupakan implementasi dari undang-undang republik indonesia no 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional yakni bab 5 pasal 4 yang menyebutkan bahwa: “warga negara yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa berhak mendapatkan pendidikan khusus”.

 

  1. Tujuan

Tujuan penerapan Kelas Peminatan diantaranya: mengembangkan dan meningkatkan kualitas pendidikan, menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas, meningkatkan kemampuan dan pengetahuan tenaga pendidik, mengembangkan potensi yang ada di Sekolah/Madrasah, meningkatkan kemampuan untuk menghadapi persaingan di dunia pendidikan dengan menciptakan keunggulan peminatan kompetitif.

  1. Landasan Yuridis
    1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
    2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Pen-didikan Nasional.
    3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 34 Tahun 2006 tentang Pembinaan Prestasi bagi Peserta Didik yang memiliki potensi kecerdasan dan atau bakat Istimewa.
    4. Keputusan Rapat Dewan Guru MTs Negeri 1 Sumenep Tanggal 22 Maret 2018.
  2. Jenis Program

Pembelajaran unggul adalah proses pembelajaran yang membuat anak-anak senang, betah dan nikmat belajar. Proses pembelajaran unggul adalah proses yang dapat memunculkan kegiatan belajar mengajar yang menggairahkan.

Dengan pembelajaran yang unggul prestasi tinggi dapat diraih para peserta didiknya dengan cara mengembangkan kemampuan peserta didik dan merubah kondisi-kondisi pembelajaran dengan: kurikulum yang sesuai, guru yang kompeten, adanya ciri-ciri khusus dari kelas reguler/kelas pendamping, dukungan masyarakat dan keterlibatan orang tua, disiplin yang ketat, keterikatan pada nilai-nilai budaya sekolah, akhlak dan kepribadian (karakter) unggul, pembiayaan yang memadai.

Jenis Kelas Peminatan yang telah diprogramkan adalah Kelas Peminatan yang mengacu pada kemampuan peserta didik di bidang akademik maupun non akademik yang didukung dengan Akhlak dan Kepribadian (Karakter) peserta didik. Dalam konsep Kelas Peminatan ini, anak dikelompokkan berdasarkan bakat, minat, dan kemampuannya masing-masing, sehingga mampu memunculkan karakter peserta didik. Penguatan karakter inilah yang nantinya diharapkan berdampak signifikan dalam peningkatan motivasi, minat belajar anak, baik di lingkungan madrasah maupun di luar madrasah.

 

  1. Peserta Didik

Menjadi peserta didik yang dapat belajar di Kelas Peminatan merupakan suatu kebanggaan dan kehormatan karena dipandang bahwa peserta didik Kelas Peminatan merupakan peserta didik yang mempunyai prestasi dan karakter unggul di kelasnya.

Ciri tersebut merupakan karakteristik anak berbakat intelektual yang menyatakan bahwa anak berbakat mempunyai keunggulan peminatan atau menonjol dalam hal jasmani dan rohani, seperti: kesiagaan mental, kemampuan pengamatan/observasi, keinginan untuk belajar, daya konsentrasi, daya nalar, kemampuan membaca, ungkapan verbal, kemampuan menulis, kemampuan mengajukan pertanyaan, menunjukan minat yang luas, memiliki ambisi yang baik, mandiri, dapat memberi jawaban tepat dan langsung kesasaran, mempunyai rasa humor, melibatkan diri sepenuhnya serta ulet menghadapi tugas yang diminati.

Peserta didik Kelas Peminatan wajib memiliki nilai rata-rata tertinggi tiap semester dari seluruh jumlah peserta didik paralel, sejumlah peserta didik per Kelas Peminatan. Maka tidak menutup keungkinan akan terjadi mutasi setiap semester. Khusus untuk kelas VII, peserta didasarkan pada kriteria yang ditentukan pada Faktor Pendukung Prestasi pada kelas sebelumnya, hasil tes masuk Penerimaan Peserta Didik Baru yang meliputi: tes tulis, tes wawancara, dan angket. Sedangkan untuk kelas VIII dan IX  penkelasteran Kelas Peminatan didasarkan pada nilai semester ganjil dan genap tahun pelajaran sebelumnya, dan pengisian angket peminatan.

Nilai Akhlak dan Kepribadian (Karakter) adalah Sangat Baik, khusus untuk kelas VII penentuan diatur pada faktor pendukung prestasi pada kelas sebelumnya.

 

  1. Tolok Ukur Keberhasilan
  2. Nilai Akhlak dan Kepribadian (Karakter) adalah Sangat Baik;
  3. KKM untuk mata pelajaran adalah 75;
  4. Pencapaian nilai tiap semesternya di atas KKM;
  5. Peserta didik terampil dan menyukai percobaan-percobaan dan penelitian sederhana dalam pembelajaran;
  6. Peserta didik terampil dan menyukai kegiatan dalam bidang olahraga dan seni (art);
  7. Peserta didik siap menjadi duta/utusan sekolah/madrasah dalam kegiatan kompetisi/olimpiade di tingkat kota, provinsi dan nasional; dan
  8. Diraihnya berbagai kejuaraan Olimpiade, kompetisi dan Kejuaraan Non Akademik baik di Tingkat Kota/Kabupaten, Provinsi, dan nasional.

 

  1. Struktur Kurikulum

Pada dasarnya struktur kurikulum Kelas Peminatan tidak berbeda dengan kelas reguler/kelas pendamping, yaitu menggunakan struktur kurikulum yang berlaku (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan Kurikulum 2013) di tingkat SMP/MTs. Hanya dalam struktur kurikulum Kelas Peminatan memiliki penambahan (keunggulan), baik segi kuantitatif (keunggulan komparatif) maupun kualitatif (keunggulan kompetitif).

Pada Kelas Peminatan diberikan tambahan pelajaran/bimbingan khusus. Pembimbingan khusus ini dimaksud memberikan bekal yang cukup pada peserta didik  untuk siap  dalam berbagai kegiatan Olimpiade, Kompetisi, perlombaan mulai dari lingkungan internal (Kantor Kementerian Agama) sampai lingkungan eksternal,  baik tingkat kota, provinsi atau nasional.

 

  1. Program Kelas Peminatan
  2. Adapun pembinaan peminatan pada Kelas Peminatan di MTs Negeri 1 Sumenep didesain beberapa program kelas, yaitu:
  • Kelas Akademik;
  • Kelas Keagamaan (Tahfidz dan Kajian Kitab);
  • Kelas Olahraga dan Seni; dan
  • Kelas Bahasa (Bahasa Indonesia, Bahasa Arab, Bahasa Inggris, Bahasa Madura).
  1. Pembelajaran keunggulan peminatan dari segi kuantitatif dan kualitatif
  2. Bimbingan kelas khusus olimpiade, pembimbingan peminatan sesuai kemampuan dan bakat minat peserta didik.
  3. Kemampuan berbahasa Arab dan Inggris aktif.
  4. Fun-Game Pengembangan Diri.
  5. Pembelajaran dengan menekankan nilai-nilai budaya sekolah/madrasah yang unggul.
  6. Pembelajaran olahraga dan seni yang mendukung kegiatan akademik.

Keterangan: Penentuan Program Kelas Peminatan bukan penjurusan sebagaimana struktur kurikulum di SMA/MA, melainkan dari minat, bakat, dan kemampuan peserta didik, yang selanjutnya kami sebut dengan “Unggulan peminatan Peminatan”.

  1. Metode Pembelajaran

Metode pembelajaran yang diterapkan pada Kelas Peminatan lebih menekankan pada pendekatan active learning yang berorientasi peserta didik (students oriented). Dalam pendekatan seperti ini peserta didik merupakan pelaku aktif yang mengkonstruksi pengetahuan dengan segenap potensi yang dimilikinya. Guru lebih berperan sebagai fasilitator, mediator, dan dinamisator. Jadi guru tidak diperankan sebagai subjek, melainkan sebagai mitra belajar peserta didik. Beberapa metode yang diterapkan di antaranya:

  1. Kelas Peminatan Akademik

Pada Kelas Peminatan Akademik beberapa metode pembelajaran yang digunakan antara lain metode jigsaw, metode tutor sebaya, metode problem solving, dan semacamnya.

Selain itu metode di atas, dalam Kelas Peminatan juga diterapkan Metode Pembelajaran Sistem Drill Soal, yang mencakup pada soal-soal Olimpiade dan Kompetisi.

  1. Kelas Peminatan Keagamaan

Pada Kelas Peminatan Keagamaan dirancang dua program unggulan peminatan, yaitu Program Tahfidz dan Kajian Kitab. Beberapa metode yang diterapkan dalam kelas ini antara lain:

  • Metode hafalan
  • Metode setoran hafalan

 

 

  1. Kelas Peminatan Olahraga dan Seni

Pada Kelas Peminatan Olahraga dan Seni lebih banyak menekankan pada Motode Pembelajaran Praktik/Demonstrasi dan Latihan Fisik.

  1. Kelas Peminatan Bahasa

Dalam upaya peningkatan mutu pembelajaran Pada Program Kelas Peminatan Bahasa ini banyak melibatkan fasilitas yang tersedia di Madrasah, seperti pengunaan Laboratorium Bahasa sebagai sarana penunjang, serta penggunaan metode-metode pembelajaran yang sesuai dengan program bahasa. Beberapa metode yang dipergunakan antara lain:

  • Metode tata bahasa terjemahan;
  • Metode langsung;
  • Metode audiolingual;
  • Metode SAS (Struktural Analitik Sintetik); dan
  • Metode komunikatif.

 

  1. Sistem Penilaian Pembelajaran
    1. Sistem penilaian Kelas Peminatan berdasarkan asas penilaian yang objektif dan komprehensif, sehingga peserta didik termotivasi untuk terus berkembang dan berprestasi. Bentuk-bentuk penilaian diantaranya: penilaian portofolio, penilaian unjuk kerja (performance), penilaian test, dan sebagainya.
    2. Pencapaian kemajuan belajar Peserta Didik Kelas Peminatan ditargetkan meraih prestasi lebih tinggi dibandingkan dengan kelas reguler sesuai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan.
    3. Sistem penilaian Akhlak dan Kepribadian Kelas Peminatan dilakukan oleh wali kelas dengan melibatkan guru Agama, Pendidikan Pancasila dan guru lain yang khususnya mengajar di Kelas Peminatan, namun tidak tertutup meminta masukan dari guru lain yang tidak masuk Kelas Peminatan.
    4. Alat penilaian diKelas Peminatan mengutamakan tes uraian dalam ulangan harian dengan penyusunan soal memiliki tingkat kesukaran lebih tinggi.
    5. Penilaian Akhlak dan Kepribadian (Karakter) peserta didik Kelas Peminatan mendapat perhatian khusus dan harus mempunyai kelebihan dari segi kejujuran, sopan santun, sosialisasi, kerajinan, kerapian, budi pekerti dan kemandirian dan penerapan nilai budaya sekolah.

 

  1. Desain Kelas
    1. Jumlah peserta didik per kelas maksimal 36 peserta didik dengan fasilitas yang relatif lebih lengkap dari kelas reguler/kelas pendamping.
    2. Untuk terciptanya suasana kondusif belajar yang memacu prestasi maksimal, maka desain kelas Kelas Peminatan berbeda dengan kelas reguler. Antara lain kelas didesain menjadi ruangan yang sangat representatif, bebas dari Asap Rokok, tatanan meja belajar yang bervariasi, tersedia LCD/LED, lemari file, serta Pojok Buku Referensi yang menyimpan buku-buku untuk menunjang proses belajar peserta didik (kamus Bahasa Inggris dan Bahasa Asing Lainnya jika memungkinkan, kumpulan rumus dan buku penunjang lainnya).

 

  1. Faktor Pendukung
  2. Seleksi Peserta Didik

Peserta Didik yang masuk Program Kelas Peminatan melalui seleksi Kelas Peminatan ketika kelas VII. Seleksi ini meliputi: SKHUN tertinggi, Nilai Rapor, Tes Seleksi Masuk dan Tes Wawancara dengan Tim yang telah ditetapkan. Untuk kelas 8-9 Tes IQ kategori minimalnya adalah high Avarage (di atas rata-rata), juga mengikuti tes wawancara dengan tim yang telah ditetapkan bagi peserta didik yang baru dimutasi ke Kelas Peminatan.

 

  1. Kualifikasi Pendidik

Guru yang dipersiapkan menjadi Tenaga Pendidik di Kelas Peminatan adalah guru yang memenuhi syarat formal sesuai undang-undang, atau keahliaan yang istimewa, memiliki motivasi kuat untuk mengembangkan potensi peserta didik, berkepribadian luhur yang mampu menjadi teladan peserta didik, menguasai menguasai materi dan metode pengajaran yang variatif (active learning, CTL – contextual teaching learning atau model lain yang kreatif), dapat meng-operasionalkan computer / Internet, berpikir terbuka dan disiplin, serta terus mengembangkan diri sehingga memiliki kompetensi optimal.

Guru Kelas Peminatan ialah guru kelas yang memenuhi persyaratan sesuai undang-undang, yang memandu bidang studi khusus atau mata pelajaran tertentu di Kelas Peminatan.

  1. Forum-forum Pertemuan Guru dan Orangtua

Dalam upaya terjalin komunikasi dan koordinasi yang harmonis antara sekolah dengan orang tua, maka secara rutin minimal setiap 6 (enam) bulan sekali diadakan pertemuan antara guru dan orang tua peserta didik. Dalam forum pertemuan ini dilakukan berbagai kegiatan, seperti evaluasi, penampungan ide-saran, dan sebagainya. Selain itu dapat juga dilakukan pertemuan secara mandiri/individu dan terjadwal di lingkungan sekolah yang berhubungan dengan peserta didik. Komunikasi melalui Grup WhatsApp juga sering dilakukan sebagai upaya melaporkan perkembangan dan kemajuan belajar peserta didik.

  1. Sumber Dana

Dana yang diperlukan bagi kelancaran penyelenggaraan Kelas Peminatan ini berasal dari dana BOS dan dana takstis lainnya yang bersifat tidak mengikat.

 

 

 

  1. Macam dan Agenda Program Kelas Peminatan
    1. Kelas Peminatan Akademik
  2. Latar Belakang
  3. Mengantarkan peserta didik untuk memilki keimanan dan keyakinan yang shahih kepada Allah SWT;
  4. Membentuk peserta didik menjadi insan yang berkarakter dan memiliki akhlaq mulia di tengah masyarakat;
  5. Mengantarkan peserta didik menjadi insan yang  ramah dan cinta lingkungan; dan
  6. Mengantarkan peserta didik untuk  meraih prestasi akademik melalui proses belajar mengajar (PBM) secara aktif, inovatif, kreatif dan menyenangkan (PAIKEM).
  7. Tujuan
  8. Terbentuknya peserta didik sebagai insan yang beriman dan berkeyakinan shahih kepada Allah SWT serta menjadi hamba yang taat beribadah;
  9. Terbentuknya peserta didik sebagai insan yang berakhlaq mulia serta berbudi pekerti yang luhur;
  10. Terbebtuknya peserta didik sebagai insan yang peduli, ramah, dan cinta kepada lingkungan hidupnya serta berperilaku hidup bersih dan sehat; dan
  11. Terbentuknya peserta didik sebagai insan yang unggul dalam prestasi akdemik.
  12. Target
  13. Peserta didik terbiasa melakukan shalat sunnah dhuha dan dhuhur berjamaah di madrasah;
  14. Peserta didik terbiasa membaca dan menghafal  juz 30;
  15. Peserta didik terbiasa melakukan tindakan / perilaku berakhlaqul karimah dan berbudi pekerti luhur;
  16. Peserta didik terbiasa menjaga kebersihan pribadi dan lingkungan sekitarnya;
  17. Peserta didik mampu mencapai nilai di atas KKM (dengan jumlah peserta didik lebih dari 50%) dari setiap mata pelajaran yang diajarkan;
  18. Peserta didik dapat meraih nilai UNBK, UAMBNBK, dan USBN minimal sama dengan KKM;
  19. Peserta didik dapat meraih kejuaraan dalam kompetisi dan olimpiade Matematika, IPA, dan IPS di tingkat kabupaten , provinsi hingga nasional;
  20. Peserta didik dapat mengembangkan sikap ilmiah, kejujuran dalam gejala alam yang ditemui dengan kepekaan yang tinggi berdasarkan metode yang sistematis, objektif, rasional dan berprosedur; dan
  21. Peserta didik dapat mempelajari proses yang sebenarnya langsung di lapangan dan memperkaya  informasi factual yang  tercantum dalam buku pelajaran.

 

  1. Program
  2.          a)   Utama
  • Peminatan

Mengadakan peminatan sesuai dengan mata pelajaran yang disenangi/diminati antara lain Matematika, IPA atau IPS; dan

  • Bimbingan di luar jam pelajaran / di luar KBM

Diperuntukkan bagi peserta didik yang kurang dalam mata pelajaran tertentu, untuk diberi bimbingan/pelajaran tambahan hingga mencapai target nilai sesuai KKM

  1. b) Program tambahan/pendukung
    • Bimbingan KIR (Karya Ilmiah Remaja);
    • Mengadakan study tour;
    • Mengikuti program madrasah berupa shalat sunnah dhuha dan shalat dhuhur berjamaah, membaca dan menghafal juz 30;
    • Membaca al-Quran di rumah (pengawasan wali murid);
    • Mengikuti dan menyukseskan program literasi; dan
    • Memilki tanaman asuh.
  1. c) Program kerjasama dengan wali murid:

1) Menjaga dan mengawasi pelaksanaan shalat wajib selain shalat dhuhur  di rumah (dengan buku penghubung);

2) Mengawasi perilaku peserta didik yang laporannya bisa dituliskan di catatan orang tua; dan

3)  Membentuk paguyuban orangtua/walimurid.

 

  1. Evaluasi
  2. Tes tulis berbasis komputer dan tes lisan yang diserahkan kepada masing-masing guru mata pelajaran (nilai di atas KKM); dan
  3. Bagi peserta didik yang tidak bisa mencapai nilai di atas KKM selama 2 semester akan di pindah ke kelas regular.

 

  1. Fasilitas
  2. Ruang Kelas Peminatan dilengkapi LCD dan proyektor;
  3. Rak buku ( tempat potofolio literasi, al-Qur’an); dan
  4. Perpustakaan mini (buku koleksi peserta didik).

 

  1. Materi

Materi disesuaikan dengan kurikulum

 

  1. Kelas Peminatan Keagamaan
    1. Latar Belakang

Poin inti:

  1. Sebagai usaha membentengi dari dampak globalsasi;
  2. Sebagai usaha membentengi dari kerusakan moral dan keterpurukan pada pemahaman nilai-nilai ilmu pengetahuan agama; dan
  3. Melahirkan generasi yang siap menghadapi tantangan zaman
    1. Tujuan

Membangun pribadi yang mencintai al-Quran, berakhlakul karimah, berakidah lurus, berilmu shahih dan beramal shalih

  1. Strategi Pencapaian
  1. Membagi program keagamaan menjadi 2 konsentrasi, yaitu; tahfizh dan baca kitab;
  2. Mengedepankan pembangunan akhlakul karimah melalui pembiasaan sehari-hari dan menjadikannya sebagai penilaian utama;
  3. Menerapkan berbagai kegiatan ibadah berjamaah, baik fardhu maupun sunnah;
  4. Melatih peserta didik untuk memiliki dan meningkatkan keterampilan komunikasi bahasa Arab; dengan kegiatan-kegiatan praktik hiwar, khitabah, munaqasyah, dan lain-lain;
  5. Mengadakan bimbingan pendalaman materi untuk mengikuti lomba-lomba;
  6. Mengadakan evaluasi secara berkala; dan
  7. Berkoordinasi dan bekerjasama dengan wali murid dalam rangka mencapai tujuan
    1. Program
      1. Utama (dipilih salah satunya)
  • Tahfizh

Dikhususkan kepada peserta didik siswi yang ingin memperbaiki bacaan dan menghafalkan Al-Quran serta memiliki kemampuan yang baik dalam menghafal.

  • Baca Kitab

Diperuntukkan bagi peserta didik siswi yang ingin mempelajari cara membaca dan memahami kitab kuning dan bahasa Arab

  1. Tambahan/pendukung

1) Pelatihan Bahasa Arab

Diberikan untuk membiasakan mendengar dan mempraktekkan bahasa Arab dalam kehidupan sehari hari

  • Membaca al-Quran Setiap Hari

Dilaksanakan untuk menumbuhkan kecintaan dan kegemaran membaca al-Quran dengan fasih dan lancar dengan target minimal 3 lembar perhari (2 x hatam setahun)

  • Bimbingan Lomba Keagamaan Dan Bahasa Arab
  • Uji Publik
  • Wisuda Tahfizh
  1. c) Program Orang Tua Aktif

Merupakan wujud bentuk kerjasama antara madrasah dan orang tua murid dalam mencapai tujuan yang diharapkan

  1. Materi/Muatan Kurikulum
    1. Program utama
  • Tahfizh
  • Tahsin: Makharijul Huruf, Tajwid, Gharib,Dll
  • Tahfizh: Minimal 2 Juz Dalam 3 Tahun
  • Baca Kitab:
  • Nama kitab: fathul qarib, kafrawi, ta’limul muta’allim
  • Materi pendukung: ilmu nahwu, sharrof, I’lal, I’rab
    1. Program pendukung/ tambahan
  • Pelatihan Bahasa Arab:
  • Muhadharah/khitabah
  • Hiwar
  • Munaqasyah
  • Membaca al-Quran Setiap Hari

Minimal 3 lembar perhari atau 2 x hatam selama satu tahun

  • Bimbingan Lomba Keagamaan Dan Bahasa Arab
  • Materi bimbingan menyesuaikan kisi kisi yang itentukan dalam lomba

 

Distribusi Program Tindak Lanjut

MATERI KELAS VII KELAS VIII KELAS IX
1.    Tahfizh
a.     Tahsin Makharijul Huruf + Tajwid Sifatul Huruf + Tajwid Gharib, dll
b.    Tahfizh Juz 30

Jika Sudah Hafal Maka Lanjut Ke Juz 29

Juz 29

Jika Sudah Hafal Maka Lanjut Ke Juz 1, Atau Menyesuaikan

Muroja’ah
1.      Baca Kitab Kitab Kafrawi Dan Fathul Qarib Kitab Kafrawi Dan Fathul Qarib Kitab Ta’limul Muta’allim

Dan Kitab Aqidah

a.    Kitab Kafrawi

b.    Kitab Fathul Qarib

c.    Kitab Ta’limul Muta’allim

d.   Kitab Aqidah

Semester 1:

Mufradat

Ilmu Nahwu

Semester 1:

Mufradat

I’lal

Semester 1:

Kitab Ta’limul Muta’allim

 

Semester 2:

Mufradat

Ilmu Sharraf

Semester 2:

I’rab

Praktek Baca

Semester 2:

Kitab Aqidah

2.    Pelatihan Bahasa Arab
a.    Hiwar Hiwar    
b.    Muhadharah/Khitabah   Muhadharah/Khitabah  
c.    Munaqasyah     Munaqasyah
3.      Bimbingan Lomba2 Kondisional Di Luar Jam Pelajaran, Materi Menyesuaikan
4.      Uji Publik Juz 30 Juz 29 Murojaah Juz 30 Dan 29
5.      Wisuda Tahfizh Wisuda 1 Juz Wisuda 2 Juz Wisuda 3 Juz Ke Atas
  1. Program Orang Tua Aktif

Bentuk kerjasama yang diharapkan dari keluarga atau orang tua terhadap madrasah adalah keaktifan untuk ikut mendidik, memperhatikan keseharian peserta didik, dan ikut mendorong serta membantu putra putrinya dalam menempuh proses pembelajaran di MTs Negeri 1 Sumenep.

Poin yang menjadi penilaian di rumah, antara lain:

  • Menjaga sholat fardu (mengerjakan dengan lengkap, tepat waktu dan berjamaah bagi laki-laki);
  • Melatih sholat tahajjud;
  • Mengerjakan tugas sekolah;
  • Menutup aurat;
  • Membantu pekerjaan rumah (menyapu, dan lain-lain);
  • Membatasi menonton TV dan game (tidak lebih dari 1 jam setiap hari);
  • Tidak merokok;
  • Tidak begadang lebih dari jam 10 malam;
  • Tidak pacaran; dan
  • Tidak berkata kasar kepada orang tua
    1. Guru Pengajar

Guru guru yang berkompeten di bidang yang dibutuhkan.

  1. Waktu
    1. Program utama

Program utama ini dilaksanakan 2 jam setiap hari sesuai bidang yang dipilih; tahfizh/baca kitab

  • TAHFIZH
  • TAHSIN: dilaksanakan 2 x 2 jam pertemuan dalam seminggu
  • TAHFIZH: dilaksanakan 4 x 2 jam pertemuan dalam seminggu
  • BACA KITAB
  • 6 x 2 jam pertemuan dalam seminggu
    1. Program pendukung/ tambahan
  • Pelatihan Bahasa Arab

Program pendukung ini dilaksanakan 1x dalam seminggu di akhir pekan/hari sabtu

  • Membaca Al-Quran Setiap Hari

Dilakukan lima belas menit setiap hari sebelum memulai pelajaran

  • Bimbingan Lomba Keagamaan Dan Bahasa Arab

Waktu bimbingan dilakukan di luar jam pelajaran 2 sampai 3 bulan sebelum pelaksanaan lomba

  • Uji Publik

Uji publik dilakukan pada pertengahan atau akhir semester genap

  • Wisuda Tahfizh

Wisuda tahfizh dilaksanakan di akhir tahun, ketika beberapa peserta didik sudah berhasil menghafalkan minimal 1 juz dengan nilai tes sangat baik ( 90 ke atas)

  1. Program orang tua aktif

Setiap hari selama berada di rumah

  1. Jadwal

Menyesuaikan

  1. Target

Target yang diharapkan adalah sebagai berikut:

  1. Peserta didik lulusan tahfizh hafal dengan baik 2 juz terakhir Al-Quran;
  2. Peserta didik lulusan baca kitab mampu membaca, mengartikan, dan menjelaskan kedudukan serta bentuk bentuk kalimat dalam kitab kuning;
  3. Kedua lulusan baik tahfizh atau baca kitab terbiasa membaca Al-Quran setiap hari;
  4. Kedua lulusan baik tahfizh atau baca kitab mampu memahami dan berkomunikasi dengan bahasa Arab; dan
  5. Lulusan program keagamaan adalah lulusan yang cinta Al-Quran, berahklakul karimah dan berilmu sahih.
    1. Evaluasi Dan Penghargaan
  6. Tahfizh
  • Setor harian lihifzhil qur’an
  • Setor bulanan lihifzhil qur’an wa muraja’atuhu
  1. baca kitab
  • Kelas VII: ujian tulis tiap semester
  • Kelas VIII: semester 1: ujian tulis

semester 2: ujian praktek

  • Kelas IX

semester 1: ujian tulis dan praktek

semester 2: tidak ada

  1. Penghargaan diberikan kepada peserta didik yang memiliki sikap sangat baik di lingkungan rumah maupun madrasah berdasarkan rekap harian buku penghubung “orang tua aktif” dan pengamatan guru di madrasah.

Laporan Program Unggulan Peminatan Keagamaan

PROGRAM NILAI DESKRIPSI KETERANGAN
A.    Tahfizh      
1.   Tahsin A – D Dimasukkan kemajuan tahsin baik dari makhroj, sifat, tajwid, dll  
2.   Tahfizh 1 – 100   Setiap satu kesalahan baca dikurangi satu angka/poin
q.s. ….    
q.s. ….    
q.s. ….    
B.     Baca Kitab A – D Dimasukkan deskripsi dr pelajaran yg disampaikan baik nahwu/shorrof/dll  
1.      Fathul Qarib      
2.      Kafrawi      
3.      Ta’limul m      

 

Rekap Pencapaian Tilawah Harian

HARI/TANGGAL BATAS BACA KANDUNGAN AYAT TTD PENDAMPING
       
       
       
       
       
       

 

 

 

 

 

 

 

 

Rekap Bimbingan Lomba Dan Prestasi

NAMA  
KELAS  
KONSENTRASI  
SEMESTER/TA  
JENIS LOMBA  
JENIS BIMBINGAN  
NAMA PEMBIMBING 1.
  2.
  3.
KEHADIRAN  
PENCAPAIAN DALAM BIMBINGAN Dalam prosentase
PRESTASI DALAM LOMBA  
   
   
   
TGL  
TTD KOORDINATOR PEMBIMBING LOMBA  

 

 

Buku Penghubung “Orang Tua Aktif”

BULAN               : ………………

MINGGU KE      : ………………

NO POIN PENILAIAN HARI
SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT SABTU AHAD
1 Menjaga sholat fardu (mengerjakan dengan lengkap, tepat waktu dan berjamaah bagi laki2)              
2 Melatih sholat tahajjud              
3 Mengerjakan tugas sekolah              
4 Menutup aurat              
5 Membantu pekerjaan rumah (menyapu, dll)              
6 Menonton TV tidak lebih dr 1 jam/hari              
7 Tidak merokok              
8 Tidak begadang lebih dari jam 10 malam              
9 Tidak pacaran              
10 Tidak berkata kasar kepada orang tua              
  Tanda Tangan Wali Muri              

Berikan Tanda þ Pada Kegiatan Yang Dilakukan

Dan Tanda X Pada Perilaku Yang Tidak Dikerjakan

 

 

 

 

 

 

  1. Kelas Peminatan Olahraga & Seni
    • Latar Belakang

Poin inti:

  1. Sebagai upaya memberikan keterampilan dan  pengalaman  olahraga dan  seni
  2. Sekaligus menciptakan mental dan percaya diri yang tinggi terhadap kemampuan peserta didik
  3. Menciptakan peserta didik-siswi yang unggul dan berprestasi dalam bidang olahraga dan seni baik tingkat Kabupaten, Regional Provinsi dan Nasional
  • Tujuan

Membangun pribadi yang unggul dalam keterampilan, pengalaman, dan prestasi olahraga dan seni.

  • Strategi Pencapaian
    1. Melaksanakan kegiatan pengembangan dengan berpedoman pada 3 prinsip keolahragaan:
  • Olahraga Pendidikan,
  • Olahraga Prestasi,
  • Olahraga Rekreasi
    1. Diperoleh dari input yang berkompeten dalam bidang olahraga dan seni
    2. Mengutamakan pembentukan karakter, keterampilan, pengalaman dan prestasi melalui pembiasaan sehari-hari dan menjadikannya sebagai penilaian utama;
    3. Melatih peserta didik untuk memiliki dan meningkatkan keterampilan, pengalaman dan prestasi olahraga dan seni melalui kegiatan-kegiatan Ekstrakurikuler, Study Tour, Sparring Pathner, festival, pameran, dan lain-lain;
    4. Mengadakan pembinaan untuk persiapan dan mengikuti lomba-lomba;
    5. Mengadakan evaluasi secara berkala; dan
    6. Berkoordinasi dan bekerjasama dengan wali murid dalam rangka mencapai tujuan
  • Program
    1. Kelas Peminatan Olahraga

Dikhususkan kepada peserta didik siswi yang ingin memiliki keterampilan, pengalaman serta prestasi olahraga, khususnya olahraga pelajar dan olahraga yang banyak diselenggarakan event dan perlombaannya, baik di tingkat kabupaten maupun regional Jawa Timur, diantaranya:

  • Sepakbola dan Futsal;
  • Bolavoli;
  • Beladiri;
  • Catur;
  • Tenis Meja;
  • Atletik;
  • Dan cabang olahraga lain sesuai dengan bakat dan kemampuan peserta didik.
    1. Kelas Peminatan Seni

Diperuntukkan bagi peserta didik siswi yang ingin mempelajari dan memiliki keterampilan, pengalaman serta prestasi bidang seni, diantaranya :

  • Seni Tari (Tradsional, Kreasi, dan Modern);
  • Seni Rupa (Batik, lukis, dan kerajinan);
  • Seni Musik (paduan suara, Band, Musik tradisional);
  • Tata Boga (memasak, pengolahan dan pengelolaan makanan);
  • Tata Rias (natural, karakter, fantasi);
  • Tata Busana;
  • Fotografi; dan
  • Budidaya (hewan dan tumbuhan)

 

  • Program Orang Tua Aktif

Merupakan wujud bentuk kerjasama antara madrasah dan orang tua murid dalam mencapai tujuan yang diharapkan

  • Materi/Muatan Kurikulum
    1. Program utama

Pada dasarnya materi dan muatan kurikulum yang dilaksanakan dalam Kelas Peminatan Olahraga dan Seni ini sama dengan muatan kurikulum pada umumnya, yaitu sesuai dengan struktur dan muatan kurikulum yang ada pada MTs. Negeri 1 Sumenep. Perbedaannya hanya terletak pada program tambahan dan pengembangan yang dilaksanakan.

  1. Program tambahan dan pengembangan prestasi
  • Pembinaan dan pengembangan prestasi secara kontinu dan berkelanjutan pada masing-masing cabang olahraga dan seni, dengan daya dukung :
  1. Program Latihan dan Program Kegiatan yang tersusun dan terstruktur
  2. Alokasi waktu yang memadai
  3. Sarana dan prasarana yang representatif
  • Sasaran dan target jangka pendek, menengah dan jangka panjang terprogram
  • Evaluasi dan Tindak Lajut
    1. Program Orang Tua Aktif

Bentuk kerjasama yang diharapkan dari keluarga atau orang tua terhadap madrasah adalah keaktifan untuk ikut mendidik, memperhatikan keseharian peserta didik, dan ikut mendorong serta membantu putra putrinya dalam menempuh proses pembelajaran di MTs Negeri 1 Sumenep.

  • Guru Pengajar

Guru guru yang berkompeten di bidang yang dibutuhkan, menyesuaikan

 

  • Waktu

Program utama dan program pengembangan prestasi disesuaikan dengan waktu dan program MTs. Negeri 1 Sumenep. Sedangkan  program orang tua aktif dilaksanakan setiap hari selama berada di rumah

  • Jadwal

Menyesuaikan

  • Target

Target yang diharapkan adalah

  1. Peserta didik siswi yang berkarakter, mental, dan jiwa yang baik sesuai dengan nilai-nilai positif yang terkandung dalam olahraga dan seni.
  2. Peserta didik siswi yang berprestasi olahraga dan seni baik secara individu maupun kelembagaan
  3. Peserta didik siswi terampil dan mahir dalam bidang olahraga dan seni

 

  1. Kelas Peminatan Bahasa
  1. Program Unggulan Peminatan Bahasa Indonesia
  2. Macam-macam Program:
    • Program Utama:
  • Terampil membaca, berbicara, dan menulis sastra
  • Terampil berbicara, dan menulis nonsastra
    • Program Tambahan:
  • Latihan soal-soal bahasa dan Sastra Indonesia
  1. Materi dan Waktu Pelaksanaan
Program Semester Materi Alokasi Waktu
Utama Ganjil a.     Bidang Sastra

ü Membaca Puisi

ü Menulis Puisi

ü Bercerita

b.     Bidang Nonsastra

ü Menulis Berita

2 Jam Pelajaran per pekan
Genap a.     Bidang Sastra

ü Menulis Cerpen

ü Bermain Peran (drama)

b.     Bidang Nonsastra

ü Berpidato

ü Menulis Karya Tulis

2 Jam Pelajaran per pekan
Tambahan Ganjil dan Genap Latihan soal-soal bahasa dan Sastra Indonesia 2 Jam Pelajaran per pekan

 

  1. Tujuan dan Target yang Ingin Dicapai
  • Peserta didik mampu membaca puisi dengan baik sehingga diharapkan dapat meraih juara dalam lomba baca puisi minimal di tingkat kabupaten.
  • Peserta didik mampu menulis puisi dan cerpen dengan baik sehingga dapat dimuat di majalah dinding madrasah dan atau di majalah madrasah (Majalah Teratai) serta dapat dibukukan menjadi kumpulan puisi dan kumpulan cerpen untuk diletakkan di perpustakaan madrasah sebagai bahan bacaan. Selain itu, diharapkan dapat meraih juara dalam lomba Menulis Puisi dan Cerpen minimal di tingkat kabupaten.
  • Peserta didik mampu bermain peran (drama) dengan baik, sehingga dapat ditampilkan di acara yang diselengarakan oleh madrasah seperti acara perpisahan kelas IX.
  • Peserta didik mampu bercerita dan berpidato dengan baik sehingga diharapkan dapat meraih juara dalam lomba bercerita dan berpidato minimal di tingkat kabupaten.
  • Peserta didik mampu menulis berita dengan benar sehingga dapat dimuat di majalah dinding madrasah dan atau di majalah madrasah (Majalah Teratai).
  • Peserta didik mampu menulis berbagai karya tulis dengan benar sehingga dapat dimuat di majalah dinding madrasah dan atau di majalah madrasah (Majalah Teratai) serta diharapkan dapat meraih juara di lomba menulis karya tulis minimal di tingkat kabupaten.

 

  1. Program Unggulan Peminatan Bahasa Inggris
  2. Macam-macam Program:
  • Program Utama:
  • Penguasaan Kosakata Bahasa Inggris sebanyak minimal 200 kata per semester yang meliputi kata kerja, kata sifat, dan kata benda.
  • Terampil mendengarkan, membaca, berbicara, dan menulis
  • Program Tambahan:
  • Latihan soal-soal Bahasa Inggris
  1. Materi dan Waktu Pelaksanaan
Program Semester Materi Alokasi Waktu
Utama Ganjil a.    200 kosakata yang meliputi kata kerja, kata sifat, dan kata benda.

b.    Keterampilan: mendengarkan dan membaca

2 Jam Pelajaran per pekan
Genap a.    200 kosakata yang meliputi kata kerja, kata sifat, dan kata benda.

b.    Keterampilan: berbicara dan menulis

2 Jam Pelajaran per pekan
Tambahan Ganjil dan Genap Latihan soal-soal Bahasa Inggris 2 Jam Pelajaran per pekan

 

  1. Tujuan dan Target yang Ingin Dicapai
  • Peserta didik menguasai kosakata sebanyak minimal 200 kosakata per semester yang meliputi kata kerja, kata sifat, dan kata benda sehingga peserta didik mampu membaca dan memahami teks-teks bacaan Bahasa Inggris dan menjawab soal-soal Bahasa Inggris dengan baik dan benar. Dengan demikian peserta didik diharapkan dapat meraih juara dalam lomba-lomba bidang studi Bahasa Inggris minimal di tingkat kabupaten.
  • Peserta didik terampil berbicara dalam Bahasa Inggris sehingga peserta didik dapat meraih juara dalam lomba pidato Bahasa Inggris dan lomba Story Telling minimal di tingkat kabupaten.
  • Peserta didik terampil menulis sehingga dapat meraih juara dalam lomba menulis dalam Bahasa Inggris minimal di tingkat kabupaten.

 

  1. Program Unggulan Peminatan Bahasa Arab
  2. a) Macam-macam Program:
  • Program Utama:
  • Penguasaan Kosakata Bahasa Arab sebanyak minimal 200 kata per semester yang meliputi kata kerja, kata sifat, dan kata benda.
  • Terampil mendengarkan, membaca, berbicara, dan menulis

 

  • Program Tambahan:
  • Latihan soal-soal Bahasa Arab
    1. Materi dan Waktu Pelaksanaan
Program Semester Materi Alokasi Waktu
Utama Ganjil c.    200 kosakata yang meliputi kata kerja, kata sifat, dan kata benda.

d.   Keterampilan: mendengarkan dan membaca

2 Jam Pelajaran per pekan
Genap c.    200 kosakata yang meliputi kata kerja, kata sifat, dan kata benda.

d.   Keterampilan: berbicara dan menulis

2 Jam Pelajaran per pekan
Tambahan Ganjil dan Genap Latihan soal-soal Bahasa Arab 2 Jam Pelajaran per pekan

 

  1. Tujuan dan Target yang Ingin Dicapai
  • Peserta didik menguasai kosakata sebanyak minimal 200 kosakata per semester yang meliputi kata kerja, kata sifat, dan kata benda sehingga peserta didik mampu membaca dan memahami teks-teks bacaan Bahasa Arab dan menjawab soal-soal Bahasa Arab dengan baik dan benar. Dengan demikian peserta didik diharapkan dapat meraih juara dalam lomba-lomba bidang studi Bahasa Arab minimal di tingkat kabupaten.

Peserta didik terampil berbicara dalam Bahasa Arab sehingga peserta didik dapat meraih juara dalam lomba pidato Bahasa Arab dan lomba Story Telling minimal di tingkat kabupaten.

  • Peserta didik terampil menulis sehingga dapat meraih juara dalam lomba menulis dalam Bahasa Arab minimal di tingkat kabupaten.

 

  1. Program Unggulan Peminatan Bahasa Madura

Program Penggunaan Ondhaggha Bhasa Madura

  1. Program Utama
  • Trampil Menulis, Membaca dan Berbicara, Tulisan latin madura sesuai dengan ejaan sastra dan nonsastra
  • Memahami makna dan penggunaan Ondhaggha bhasa madura
  1. Program Tambahan
  • Mengenal dan memahami bentuk dan fungsi aksara carakan madura
Program Semester Materi Alokasi Waktu
Utama Ganjil a.    Non Satra

–       Memahami ejaan tulisan latin madura

–       Membaca tulis latin berbahasa madura

–       Berlatih berdialog dan bercerita menggunakan bahasa madura

b.    Sastra

–            Menulis dan membaca teks sastra bahasa madura

 
Genap a.    Non Sastra

–       Memahami makna ondhaggha bhasa madura

–       Memahami penggunaan ondhaggha bhasa madura

b.    Sastra

–            Memahami makna dan cara menggunakan ondhaggha bhasa dalam tulis sastra

 
Tambahan Ganjil dan Genap Belajar menulis dan membaca tulisan carakan madura sesuai dengan kaidah  

 

  1. Program Extension Day sebagai Sarana Pembinaan Bakat, Minat, dan Kemampuan Guna Mengukir Prestasi

Menurut kamus besar Inggris-Indonesia pengertian extension  diartikan perpanjangan, peluasan dan tambahan. Makna extension dalam hal ini mengarah pada perluasan dan tambahan materi pelajaran yang bertujuan untuk membekali dan membentuk peserta didik yang berkarakter dan memiliki keunggulan sesuai bakat, minat, dan kemampuannya masing-masing.

Mendengar nama Extension Day tentunya akan timbul tanda tanya besar. Karena istilah ini merupakan istilah baru yang kami munculkan sebagai nama sebutan sebuah Program Unggulan yang kami laksanakan di MTs Negeri 1 Sumenep. Program ini merupakan kegiatan pembinaan intensif pada kelas peminatan dengan tujuan utama pembinaan bakat, minat, serta kemampuan setiap peserta didik pada kelas peminatannya. Kegiatan Extension Day dilaksanakan setiap Hari Sabtu full selama satu hari dari jam pertama sampai jam ke delapan. Kegiatan Extension Day  diisi dengan pembinaan intensif sesuai dengan kelas peminatan masing-masing sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.

Pada kelas peminatan akademik kegiatan pada Extension Day diisi dengan pembinaan soal-soal untuk menghadapi kompetisi seperti Kompetisi Sains Madrasah (KSM), dan olimpiade mulai tingkat kabupaten, provinsi, sampai nasional. Materi pembinaan meliputi Matematika, IPA, dan IPS. Jadi pada kelas ini nantinya dipersiapkan bibit-bibit unggul dalam menghadapi berbagai kompetisi dan olimpiade yang dimaksud. Sehingga jika waktu kompetisi atau olimpiade tiba tinggal mengirimkan duta yang sudah dipersiapkan dan diseleksi secara ketat.

Sama halnya dengan kelas Akademik, kegiatan Extension Day pada kelas Keagamaan diisi dengan kegiatan pembinaan intensif di bidang tahfidz dan kajian kitab. Tentunya ini disesuaikan dengan tujuan akhir yaitu membentuk peserta didik yang Islami, berakhlaqul karimah, berbudi pekerti luhur, penghafal al-Quran. Diharapkan dari tujuan akhir tersebut peserta didik mampu mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari, juga mempersiapkan peserta didik untuk mengikuti ajang perlombaan Tahfidzul Quran dan Lomba Baca Kitab. Suatu misal, setiap tahun di Kantor Wilayah kementerian Agama Provinsi Jawa Timur selalu diadakan lomba baca kitab kuning, maka peserta didik dari kelas peminatan keagamaan siap untuk mewakilinya.

Pada kelas peminaan bahasa, program Extension Day diisi dengan pembinaan intensif berbahasa Indonesia, Inggris, Arab, dan Bahasa Madura secara aktif dan baik. Selain itu peserta didik dibina untuk membuat karya sastra seperti puisi, cerpen, novel, maupun karya tulis. Pembinaan berpidato juga intensif dilaksanakan pada kelas peminatan ini. Tujuan akhirnya sama dengan kelas peminatan yang lain, yaitu membentuk peserta didik umtuk memiliki karakter keunggulan dalam bidang bahasa, mempersiapkan peserta didik untuk mengikuti lomba/kompetisi.

Extension Day pada kelas peminatan Olahraga dan Seni dilakukan pembinaan intensif dalam keolahragaan dan seni. Pada kelas ini suasana belajar dan pembinaan lebih banyak di luar kelas dan lebih banyak praktik sesuai masing-masing cabang olehraga dan seni yang diprogramkan.

Semua kegiatan pembinaan intensif  pada program Extension Day  ini dimaksudkan memberikan bekal keilmuan, aplikasi dan praktik yang memadai kepada peserta didik supaya memiliki keunggulan. Target akhirnya adalah mempersiapkan peserta didik untuk memiliki karakter dan berprestasi, baik di bidang akademik maupun non akademik. Karekter yang dimaksud adalah peserta didik diharapkan mempunyai keunggulan sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya. Sedangkan prestasi dimaksudkan supaya peserta didik memiliki peningkatan dalam kegiatan belajar dan pendidikannya dengan pengukuran yang akurat melalui tes atau ujian, serta pencapaian terbaiknya dalam berbagai ajang perlombaan dan kompetisi.

Pada prinsipnya kegiatan Extension Day ini, selain tujuan-tujuan di atas hal yang paling utama dilaksanakannya kegiatan ini adalah untuk mencetak peserta didik yang berprestasi di bidangnya. Indikator pengukuran prestasi tersebut dapat dilihat dari perubahan sikap pada peserta didik, seperti meningkatnya gairah dan motivasi belajar, meningkatnya pengetahuan dan keterampilan yang diukur dari tes (ulangan harian,  penilaian akhir semester, dan  penilaian akhir tahun), serta diraihnya berbagai penghargaan dalam kompetisi dan perlombaan. Semakin banyak penghargaan yang diraih maka dapat dikatakan peserta didik semakin berprestasi.

 

  1. Pengaruh Penerapan Konsep Madrasah Manusia Melalui Kelas Peminatan Peminatan dalam Upaya meningkatkan Prestasi Belajar Peserta Didik di MTs Negeri 1 Sumenep
    1. Pengertian Prestasi Belajar

Belajar adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan melibatkan dua unsur, yaitu jiwa dan raga. Belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa dan raga untuk memperoleh perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungan yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Gerak raga yang ditunjukkan harus sejalan dengan proses jiwa untuk mendapatkan perubahan.[11]

Belajar sebagai suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya[12].  Belajar sebagai suatu aktivitas mental/psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan sikap. Belajar merupakan tindakan dan perilaku peserta didik yang kompleks, sebagai tindakan, maka belajar hanya dialami oleh peserta didik sendiri. Peserta didik adalah obyek terjadinya proses belajar.[13] Proses belajar terjadi berkat peserta didik yang memperoleh sesuatu yang ada di lingkungan sekitar. Lingkungan yang dipelajari oleh peserta didik berupa keadaan alam, benda-benda, hewan, tumbuh-tumbuhan, manusia, atau hal-hal yang dijadikan bahan belajar[14].

Berdasarkan keterangan di atas, dapat disimpulkan bahwa belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif dan psikomotor.

Prestasi belajar merupakan hasil evaluasi belajar yang diperoleh atau dicapai oleh peserta didik setelah mengikuti proses belajar mengajar dalam kurun waktu tertentu. Bentuk konkrit dan prestasi belajar adalah dalam bentuk skor akhir dari evaluasi yang dimasukkan dalam nilai raport. Untuk mengetahui prestasi belajar peserta didik dilakukan evaluasi.  Prestasi belajar merupakan wujud yang menggambarkan usaha belajar yang melibatkan interaksi antara guru dan peserta didik, ataupun orang lain dan lingkungannya. Dari pengertian ini dapat dikatakan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang dicapai peserta didik setelah melalui proses belajar yang ditunjukkan dalam bentuk angka, huruf ataupun tindakan yang mencerminkan prestasi anak dalam periode tertentu dalam belajar.

 

  1. Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Belajar merupakan proses yang menimbulkan terjadinya perubahan atau pembaharuan dalam tingkah laku atau kecapakan. Jadi berhasil tidaknya seseorang dalam proses belajar tergantung dari faktor-faktor yang mempengaruhinya. Menurut Slameto (1995: 54-72) faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar dapat digolongkan dalam dua bagian, yaitu faktor intern dan faktor ekstern.

Faktor ekstern adalah faktor yang mempengaruhi prestasi belajar yang berasal dari luar diri peserta didik. Faktor-faktor ekstern itu antara lain :

  1. Latar belakang pendidikan orang tua

Latar belakang pendidikan orang tua paling mempengaruhi prestasi belajar. Semakin tinggi pendidikan orang tua, maka anak dituntut harus lebih berprestasi dengan berbagai cara dalam pengembangan prestasi belajar anak.

  1. Status ekonomi sosial orang tua

Keadaan ekonomi keluarga erat hubungannya dengan belajar anak. Anak yang sedang belajar selain harus terpenuhi kebutuhan pokoknya. Jika anak hidup dalam keluarga yang miskin, kebutuhan pokok anak kurang terpenuhi, akibatnya kesehatan anak terganggu. Akibatnya, belajar anak juga terganggu.

  1. Ketersediaan sarana dan prasarana di rumah dan sekolah

Sarana dan prasarana mempunyai arti penting dalam pendidikan dan sebagai tempat yang strategis bagi berlangsungnya kegiatan belajar mengajar di sekolah. Sekolah harus mempunyai ruang kelas, ruang guru, perpustakaan, halaman sekolah dan ruang kepala sekolah. Sedangkan di rumah diperlukan tempat belajar dan bermain, agar anak dapat berkeasi sesuai apa yang diinginkan. Semua tujuan untuk memberikan kemudahan pelayanan anak didik

  1. Media yang di pakai guru

Media digunakan demi kemajuan pendidikan. Keberhasilan pendidikan di sekolah tergantung dari baik tidaknya media yang digunakan dalam pendidikan yang dirancang. Bervariasi potensi yang tersedia melahirkan media yang baik dalam  pendidikan yang berlainan untuk setiap sekolah.

  1. Kompetensi guru

Kompetensi guru adalah cara guru dalam pembelajaran yang dilakukannya terhadap peserta didik dengan metode atau program tertentu    Metode atau program disusun untuk dijalankan demi kemajuan pendidikan. Keberhasilan pendidikan di sekolah tergantung dari baik tidaknya program pendidikan yang dirancang. Bervariasi potensi yang tersedia melahirkan metode pendidikan yang berlainan untuk setiap sekolah.

Faktor Intern adalah faktor yang mempengaruhi pretasi belajar yang berasal dari dalam diri peserta didik. Faktor-faktor intern itu antara lain :

1) Kesehatan

Kesehatan jasmani dan rohani sangat besar pengaruhnya terhadap kemampuan belajar. Peserta didik yang kesehatannya baik akan lebih mudah dalam belajar dibandingkan dengan peserta didik yang kondisi kesehatannya kurang baik, sehingga hasil belajarnya juga akan lebih baik.

2) Kecerdasan / intelegensia

Kecerdasan/intelegensia besar pengaruhnya dalam menentukan seseorang dalam mencapai keberhasilan. Seseorang yang memiliki intelegensi yang tinggi akan lebih cepat dalam menghadapi dan memecahkan masalah, dibandingkan dengan orang yang memiliki intelegensi rendah. Dengan demikian intelegensi memegang peranan dalam keberhasilan seseorang untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Demikian pula dalam prestasi belajar. Peserta didik yang memiliki tinggi, prestasi belajarnya juga akan tinggi, sementara peserta didik yang memiliki intelegensia rendah maka prestasi yang diperoleh juga akan rendah.

3) Cara belajar

Cara belajar seseorang mempengaruhi pencapaian hasil belajarnya. Belajar tanpa memperhatikan teknik dan faktor fisiologis, psikologis dan ilmu kesehatan akan memperoleh hasil yang kurang memuaskan.

4) Bakat

Bakat adalah kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang. Peserta didik yang belajar sesuai dengan bakatnya akan lebih berhasil dibandingkan dengan orang yang belajar di luar bakatnya.

5) Minat

Seorang peserta didik yang belajar dengan minat yang tinggi maka hasil yang akan dicapai lebih baik dibandingkan dengan peserta didik yang kurang berminat dalam belajar.

6) Motivasi

Motivasi sebagai faktor intern berfungsi menimbulkan, mendasari, mengarahkan perbuatan belajar. Dengan adanya motivasi maka peserta didik akan memiliki prestasi yang baik, begitu pula sebaliknya.  

  1. Indikator Prestasi Belajar

Untuk dapat mengukur dan mengungkap hasil belajar, maka seharusnya kita mengetahui aspek mana saja yang menjadi indikatornya. Adapun yang menjadi indikator dari prestasi belajar adalah perubahan tingkah laku peserta didik (Nana Sudjana; 2002:49).

Pengukuran perubahan tingkah laku tersebut ialah berupa tes kemampuan dan tes perbuatan, dari hasil tes tersebut dapat dilakukan klasifikasi prestasi dengan besar kecilnya nilai tes yang dihasilkan sebagai acuan.

Prestasi belajar ini dapat diketahui dengan melakukan suatu penilaian terhadap peserta didik yang bertujuan untuk mengetahui apakah peserta didik telah menguasai materi atau belum. Prestasi belajar ini dapat dilihat dari hasil ulangan harian (formatif), nilai ulangan tengah semester (subsumatif), dan nilai ulangan semester (sumatif), serta banyak diraihnya prestasi di ajang perlombaan dan kompetisi.

 

  1. Pengaruh Penerapan Konsep Madrasah Manusia Melalui Kelas Peminatan dalam Upaya meningkatkan Prestasi Belajar Peserta Didik di MTs Negeri 1 Sumenep

Perubahan paradikma konsep pembelajaran dari Madrasah Mesin ke Madrasah Manusia  yang diterapkan pada Kelas Peminatan melalui terobosan baru Extension Day telah membawa dampak/pengaruh positif pada peningkatan prestasi belajar peserta didik di MTs Negeri 1 Sumenep. Hal ini dapat dilihat dari beberapa indikator:

  1. Meningkatnya Gairah/Motivasi Belajar Peserta Didik Selama Proses Kegiatan Belajar Mengajar

Berbicara gairah belajar atau dalam bahasa psikologinya dikatakan motivasi belajar menurut Albert Einstein tidak lain berbicara mengenai hal-hal yang dianggap menyenangkan dalam belajar.Untuk mendapatkan hasil belajar peserta didik yang maksimal, gairah belajar merupakan syarat mutlak yang harus dimiiki oleh peserta didik.  Gairah belajar merupakan faktor pendorong dari dalam peserta didik untuk mampu melakukan kegitan belajar. Kemudian gairah belajar pun merupakan suatu kekuatan dalam diri peserta didik untuk mendapatkan hasil belajar yang sering kita kenal dengan prestasi belajar.

Gairah belajar peserta didik merupakan suatu indikator terdapatnya motivasi belajar dalam diri peserta. Motivasi yang kuat dan mendasar hendaknya peserta didik dapat mencapai prestasi belajar yang baik, karena keberhasilan dari kegiatan belajar banyak tergantung kepada motivasi peserta didik sendiri. Oleh karenanya pembelajaran yang disajikan oleh guru hendaknya dapat menstimulus (mendorong) peserta didik  agar mereka mampu belajar untuk mengembangkan kopetensi yang dimilikinya.

Idealnya peserta didik yang memiliki gairah belajar akan membuat suasana kelas akan senantiasa syarat sekali dengan suasana semangat belajar (edukatif). Peserta didik sumuringah menerima pembelajan, khusu memperhatikan guru ketika menerangkan dan antusias belajar guna nmendapatkan nilai yang terbaik. Ada empat ciri peserta didik yang memiliki gairah beljar. Ciri-ciri tersebut yaitu; (1) lincah, (2) Selalu belajar apa yang diinginkannya dengan gembira, (3) menggunakan segala sesuatu yang ada di lingkungan sekitar yang menarik perhatiannya, (4) membangun sendiri pengetahuan dan pemahaman lewat pengalaman nyata sehari–hari.

Salah satu terobosan penting dalam peningkatan gairah/motivasi belajar ini MTs Negeri 1 Sumenep telah mengambil sebuah langkah konkret dengan adanya Konsep Madrasah Manusia melalui Kelas Peminatan. Konsep ini telah menunjukkan hasil yang signifikan dalam meningkatkan gairah/motivasi belajar peserta didik. Hal ini tergambar dari antusiasme para peserta didik di dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar. Pada pola ini terlihat bahwa ketika peserta didik merasa “diorangkan” dengan peng-kelas-teran sesuai bakat, minat, dan kemampuannya (kelas peminatan) maka dengan sendirinya tumbuh motivasi dan gairah belajar sehingga berpengaruh pada keadaan dimana peserta didik merasa rileks/enjoy dan nyaman dalam menerima materi pelajaran.

  1. Meningkatnya Hasil Belajar Peserta Didik

Hasil belajar merupakan tujuan akhir dilaksanakannya kegiatan pembelajaran di sekolah. Hasil belajar dapat ditingkatkan melalui usaha sadar yang dilakukan secara sistematis mengarah kepada perubahan yang positif yang kemudian disebut dengan proses belajar. Akhir dari proses belajar adalah perolehan suatu hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa di kelas terkumpul dalam himpunan hasil belajar kelas. Semua hasil belajar tersebut merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar di akhiri dengan proses evaluasi hasil belajar, sedangkan dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya penggal dan puncak proses belajar.[15]

Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajar. Sehubungan dengan pendapat itu. [16] Jika dikaji lebih mendalam, maka hasil belajar dapat tertuang dalam taksonomi Bloom, yakni dikelompokkan dalam tiga ranah (domain) yaitu domain kognitif atau kemampuan berpikir, domain afektif atau sikap, dan domain psikomotor atau keterampilan. Sehubungan dengan itu, mengembangkan kemampuan hasil belajar menjadi lima macam antara lain: (1) hasil belajar intelektual merupakan hasil belajar terpenting dari sistem lingsikolastik; (2) strategi kognitif yaitu mengatur cara belajar dan berfikir seseorang dalam arti seluas-luasnya termaksuk kemampuan memecahkan masalah; (3) sikap dan nilai, berhubungan dengan arah intensitas emosional dimiliki seseorang sebagaimana disimpulkan dari kecenderungan bertingkah laku terhadap orang dan kejadian; (4) informasi verbal, pengetahuan dalam arti informasi dan fakta; dan (5) keterampilan motorik yaitu kecakapan yang berfungsi untuk lingkungan hidup serta memprestasikan konsep dan lambang.

Untuk mengetahui hasil belajar seseorang dapat dilakukan dengan melakukan tes dan pengukuran. Tes dan pengukuran memerlukan alat sebagai pengumpul data yang disebut dengan instrumen penilaian hasil belajar.

Hasil belajar yang diperoleh dapat diukur melalui kemajuan yang diperoleh siswa setelah belajar dengan sungguh-sungguh. Hasil belajar tampak terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa yang dapat diamati dan diukur melalui perubahan sikap dan keterampilan. Perubahan tersebut dapat diartikan terjadinya peningkatan dan pengembangan yang lebih baik dibandingkan dengan sebelumnya.

Penerapan Konsep Madrasah Manusia melalui Kelas Peminatan sangat berpengaruh positif pada peningkatan hasil belajar peserta didik. Hal ini dalapat dilihat dari meningkatnya Kreteria Ketuntasan Minimal (KKM) semua mata pelajaran pada Kelas Peminatan. Naiknya KKM ini merupakan implikasi meningkatnya hasil belajar yang didapat peserta didik dari berbagai tes/penilaian pada tahun pelajaran berjalan. Meningkatkan hasil belajar ini nantinya akan menjadi indikator keberhasilan dan meningkatnya prestasi belajar peserta didik di MTs Negeri 1 Sumenep.

 

 

  1. Diraihnya Prestasi Gemilang dalam Olimpiade, Kompetisi, dan Perlombaan

Diterapkannya Konsep Madrasah Manusia melalui pada Peminatan yang dilaksanakan secara intensif melalui program pembinaan di Extension Day sangat berdampak pada diraihnya berbagai macam prestasi gemilang para peserta didik dalam berbagai ajang perlombaan dan kompetisi, mulai dari tingkat lokal/kabupaten, daerah Madura, provinsi sampai nasional. Bahasa Miskin Prestasi yang kami alami terjawab dengan diraihnya prestasi-prestasi tersebut.

Berikut kami sajikan berbagai prestasi gemilang yang diraih oleh peserta didik sejak Tahun 2016 sampai Tahun 2018, sebagai indikator meningkatnya prestasi peserta didik dengan adanya penerapan Konsep Madrasah Manusia di MTs Negeri 1 Sumenep:

NO NAMA SISWA / TIM JUARA JENIS KEGIATAN TINGKAT
1 Abd Rahman Ramadhani 1 Adam Sman 1 Sumenep Bidang Diniyah 2016 Kabupaten
2 Ulfah Nur Afifah 2 Adam Sman 1 Sumenep Bidang Diniyah 2016 Kabupaten
3 Vini Nurul Uyuni 3 Adam Sman 1 Sumenep Bidang Diniyah 2016 Kabupaten
4 Faela Sufiyah Finalis Adam Sman 1 Sumenep Bidang B. Inggris 2016 Kabupaten
5 Dewi Febriyanti Finalis Adam Sman 1 Sumenep Bidang Ips 2016 Kabupaten
6 Urmaturrofiqoh Finalis Adam Sman 1 Sumenep Bidang Ips Kabupaten
7 M. Arya Sahula 1 Ksm Mts/Smp Kab. Sumenep Mapel Matematika 2016 Kabupaten
8 Faela Sufiyah 2 Ksm Mts/Smp Kab. Sumenep Mapel Matematika 2016 Kabupaten
9 Abd Rahman Ramadhani 3 Ksm Mts/Smp Kab. Sumenep Mapel Matematika 2016 Kabupaten
10 Naning Amalia 1 Ksm Mts/Smp Kab. Sumenep Mapel Biologi 2016 Kabupaten
11 Rosyida Maulidah 2 Ksm Mts/Smp Kab. Sumenep Mapel Biologi 2016 Kabupaten
12 Nur Annisak 3 Ksm Mts/Smp Kab. Sumenep Mapel Biologi 2016 Kabupaten
13 Stefia Aisyah Amini 1 Ksm Mts/Smp Kab. Sumenep Mapel Fisika 2016 Kabupaten
14 Mohammad Jazil Saidan 4 Ksm Mts/Smp Kab. Sumenep Mapel Fisika 2016 Kabupaten
15 Tim Sepak Bola Teratai 1 Sepak Bola Antar Pelajar Se-Kab. Sumenep 2016 Kabupaten
16 Tim Futsal 3 Tingkat Pelajar Smp/Mts, Pc. Ibnu  2016 Kabupaten
17 Tim Bolavoli Putra 3 Volly Ball Smkn Sumenp Cup 2016 Kabupaten
18 Tim Bolavoli Putri 4 Volly Ball Smkn Sumenp Cup 2016 Kabupaten
19 Mohammad Ramadhani 3 Lomba Catur O2sn Tingkat Kab. Sumenep Kabupaten
20 Firial Faiqoh Diana 2 Pencak Silat Pelajar Tingkat Smp/Mts Sumenep Kabupaten
21 Stefia Aisyah Amini 1 Olimpiade Bahasa Indonesia Smp/Mts Se Madura Madura
22 Stefia Aisyah Amini Finalis Olimpiade Mipa Smp/Mts  Jawa Timur 2016 Provinsi
23 Faela Sufiyah 2 Pidato Bahasa Indonesia Smp/Mts Se Madura Kabupaten
24 Nur Hasanah/Putri 4 Voli Pantai Tingkat Smp/Mts Kab. Sumenep 2016 Kabupaten
25 Resus Pramuka Pa Terbaik Scout Spirit Competicion Se-Madura 2016 Kabupaten
26 Resus Pramuka Pi Terbaik Scout Spirit Competicion Se-Madura 2016 Kabupaten
27 Tim Drum Band Teratai 2 Tingkat Pelajar Smp/Mts Se-Kab. Sumenep 2016 Kabupaten
28 Mayorite (Drum Band) Terbaik Tingkat Pelajar Smp/Mts Se-Kab. Sumenep 2016 Kabupaten
29 Colour Guard (Drumband) Terbaik Tingkat Pelajar Smp/Mts Se-Kab. Sumenep 2016 Kabupaten
30 Tim Pawai Budaya 1 Pawai Budaya Tingkat Smp/Mts 2016 Kabupaten
31 Tim Pawai Budaya UMUM Pawai Budaya Tingkat Smp/Mts 2016 Kabupaten
32 Khofifah Mamluatur R. 3 Lomba Busana Daur Ulang, Kemah Hijau 2016 Kabupaten
33 Ra. Hidaytus Syafaah 3 English Olimpiade Smp/Mts Se Madura, Stain 2016 Madura
34 Faela Sufiyah 5 English Olimpiade Smp/Mts Se Madura, Stain 2016 Madura
35 Tim Drum Band Teratai 3 Tingkat Pelajar Smp/Mts Se-Kab. Sumenep, Disbudparpora 2016 Kabupaten
36 Mayorite (Drum Band) Terbaik Tingkat Pelajar Smp/Mts Se-Kab. Sumenep, Disbudparpora 2016 Kabupaten
37 Mayorite (Drum Band) Terbaik Tingkat Pelajar Smp/Mts Se-Kab. Sumenep, Disbudparpora 2016 Kabupaten
38 Stefia Aisya Amini Dan Nur Annisak 4 Olimpiade Mipa Tingkat Smp/Mts. Se Madura. Unjia 2016 Kabupaten
39 Faela Sufiyah 4 Lomba Primagama Mencari Juara Tigkat Smp-Mts Se-Madura 2017 Madura
40 Tim Futsal 1 Lomba Futsal Aksioma Kab. Sumenep 2017 Kabupaten
41 Moh. Alief Nur Hidayah 1 Lomba Lari 100 M Aksioma Kab. Sumenep 2017 Kabupaten
42 Moh. Mas’id 1 Lomba Lari 400 M Aksioma Kab. Sumenep 2017 Kabupaten
43 Alvidatun 1 Lomba Lari 400 M Aksioma Kab. Sumenep 2017 Kabupaten
44 Moh. Firman 3 Lomba Lari 5000 M Aksioma Kab. Sumenep 2017 Kabupaten
45 Stefia Aisyah Amini 1 Lomba Pidato Bhs. Inggris Aksioma Kab. Sumenep  2017 Kabupaten
46 Rifki Hilman 1 Lomba Pidato Bhs. Inggris Aksioma Kab. Sumenep 2017 Kabupaten
47 Dewi Nur Fatilah 1 Lomba Pidato Bhs. Arab Aksioma Kab. Sumenep 2017 Kabupaten
48 Tim Bolavolly  Putri 1 Lomba Bola Volly Aksioma Kab. Sumenep 2017 Kabupaten
49 Abd. Rahman Ramadhan 1 Kompetisi Pend. Agama Dan Sains Se Madura 2017 Madura
50 Elliyatul Fitriyah 1 Adam Sman 1 Sumenep Bidang Diniyah 2017 Kabupaten
51 Ismah Afifah 4 Adam Sman 1 Sumenep Bidang Diniyah 2017 Kabupaten
52 Daili Sufiyah 3 Adam Sman 1 Sumenep Bidang Diniyah 2017 Kabupaten
53 M. Arya Sahula 2 Adam Sman 1 Sumenep Bidang Matematika 2017 Kabupaten
54 Abd. Rahman Ramadhan 3 Adam Sman 1 Sumenep Bidang Matematika 2017 Kabupaten
55 Faela Sufiyah 3 Adam Sman 1 Sumenep Bidang Bahasa Inggris 2017 Kabupaten
56 Rosidah Maulidah 4 Adam Sman 1 Sumenep Bidang Bahasa Inggris 2017 Kabupaten
57 Fatimah Amir 5 Olimpiade Bahasa Indonesia Tingkat Smp/Mts Se-Madura 2017 Madura
58 Rifqi Hilman 3 Olimpiade Sains Tingkat Smp/Mts Se Madura 2017 Madura
59 Hasan Bahri 4 Kompetisi Sains Biologi Tingkat Smp/Mts 2017 Kabupaten
60 Fadilah Raihana S. 1 Ksm Mapel Matematika Se-Kab. Sumenep 2017 Kabupaten
61 Fadilah Raihana S. 2 Mgmp Matematika Se-Kab. Sumenep 2017 Kabupaten
62 Khofifah Mamluatur 2 Forum Penggalang Lt. Iv Se-Jatim 2017 Provinsi
63 Kus Aini 1 Penyuluhan Pik-R 2017 Madura
64 Kus Aini 1 Pidato Lt. Iv Se-Jatim 2017 Provinsi
65 Fatimah Amir 2 Salcom Pidato 3 Bahasa Sma Muhammadiyah 2018 Kabupaten
66 Abd. Wahid 2 Salcom Pidato 3 Bahasa Sma Muhammadiyah 2018 Kabupaten
67 Laili Nevy Riga S. 1 Salcom Pidato 3 Bahasa Sma Muhammadiyah 2018 Kabupaten
68 Sri Suciawati R. 2 Salcom Pidato 3 Bahasa Sma Muhammadiyah 2018 Kabupaten
69 Kus Aini 1 Salcom Pidato 3 Bahasa Sma Muhammadiyah 2018 Kabupaten
70 Dewi Nor Fatila 1 Salcom Pidato 3 Bahasa Sma Muhammadiyah 2018 Kabupaten
71 Dewi Nor Fatila 1 Adam Sman 1 Sumenep Mapel Pai 2018 Kabupaten
72 Dewi Nor Fatila 2 Kosaba Man 1 Sumenep Mapel Pai 2018 Kabupaten
73 Stevia Aisyah Amini 2 Primagama Mencari Juara Tingkat Smp/Mts Se Madura Mapel Fisika  2018 Madura
74 Stevia Aisyah Amini 3 Primagama Mencari Juara Tingkat Smp/Mts Nasional Mapel Fisika 2018 Nasional
75 Stevia Aisyah Amini 3 Adam Sman 1 Sumenep Se-Kab. Sumenep Mapel Ipa  2018 Kabupaten
76 Musthofa Nur Wahid 1 KSM se-Kabupaten Sumenep Mapel IPA Tahun 2018 Kabupaten
77 Hasan Bahri 2 KSM se-Kabupaten Sumenep Mapel IPA Tahun 2018 Kabupaten
78 Alvin Rahmatullah 3 KSM se-Kabupaten Sumenep Mapel IPA Tahun 2018 Kabupaten
79 Aisyah Nuri Fatmawati 4 KSM se-Kabupaten Sumenep Mapel IPA Tahun 2018 Kabupaten
80 Hasan Bahri 7 KSM se-Provinsi Jawa Timur Mapel IPA Tahun 2018 Provinsi

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB III

PENUTUP

 

 

  1. Simpulan

Berbagai upaya yang telah dilakukan dalam kaitannya dengan peningkatan mutu pendidikan, MTs Negeri 1 telah banyak membuat suatu terobosan dan selalu mencari formula-formula baru yang tajam, melakukan inovasi yang betul-betul mengarah pada cita-cita luhur menciptakan madrasah berkualitas dalam mencetak lulusan yang berkarakter, berimtaq dan beriptek, berdaya saing menjawab tantangan zaman globalisasi.

Konsep Machine Madrasah yang selanjutnya disebut Madrasah Mesin dihapus dalam sistem manajemen pembelajaran dan pendidikan di MTs Negeri 1 Sumenep, karena konsep pembelajaran ini kurang memberikan kontribusi terhadap perkembangan belajar peserta didik dan terkesan memaksakan penguasaan seperangkat materi kurikulum.

Menjawab kelemahan konsep Madrasah Mesin  diperlukan suatu inovasi atau pembaharuan sistem pembelajaran/pendidikan yang mampu memberikan bekal Life Skill pada peserta didik. Menjawab permasalahan tersebut kamidi MTs Negeri 1 Sumenep mengembangkan suatu konsep  Human Madrasah yang selanjutnya kami sebut dengan istilah  “Madrasah Manusia”. Yang mana konsep Madrasah Manusia merupakan suatu konsep “me-manusiakan” peserta didik dengan menempatkan posisi mereka di kelas sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuan masing-masing yang disebut dengan Kelas Peminatan.

Pengaruh Penerapan Konsep Madrasah Manusia Melalui Kelas Peminatan Peminatan dalam upaya meningkatkan Prestasi Belajar Peserta Didik di MTs Negeri 1 Sumenep antara lain: 1) Meningkatnya Gairah/Motivasi Belajar Peserta Didik Selama Proses Kegiatan Belajar Mengajar; 2) Meningkatnya Hasil Belajar Peserta Didik; dan 3) Diraihnya Prestasi Gemilang dalam Olimpiade, Kompetisi, dan Perlombaan.

 

  1. Saran

Pada dasarnya Konsep Madrasah Manusia adalah sebuah desain hasil sebuah terobosan dan inovasi. Oleh karenanya aplikasi/tindakan konkret mewujudkan konsep ini harus dilaksanakan secara matang dan terarah, sehingga dapat mencapai maksud, tujuan, dan target yang telah ditetapkan. Perlunya penerapan manajemen mutu dalam setiap langkah menjalankan konsep tersebut, mulai dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, evaluasi, dan upaya tindak lanjut, supaya penerapan konsep Madrasah Manusia berjalan dengan baik dan mendapatkan hasil yang maksimal. Perlu dukungan semua pihak dalam upaya mensukseskan program tersebut. Karena sebaik-baiknya program, sebagus-bagusnya program jika tidak ada dukungan maka tidak akan mencapai hasil yang maksimal.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

 

Abdullah Idi, dkk. 2006.  Revitalisasi Pendidikan Islam. Yogyakarta: Tiara Wacana.

Dalyono. 2009. Psikologi Pendidikan.  Jakarta: Rineka Cipta.

Darsono, Max. 2001. Belajar dan Pembelajaran. Semarang: IKIP Semarang Press.

Dimyati, Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta.

Dimyati dan Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Djamarah. 2000. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukati. Jakarta:  PT Rineka Cipta.

Mas’ud, Abdurrachman, dkk. 2001. Paradigma Pendidikan Islam. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Muhaimin. 2004. Wacana Pengembangan Pendidikan Islam, (Cet. II). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Muhaimin. 2010. Arah Baru Pengembangan Pendidikan Islam. Bandung: Penerbit  Nuansa.

Slameto. 2003. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bhumi Aksara.

Sudjana, Nana. 1989. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru Algensido Offset.

Sudjana, Nana. 2010. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. (Cet. XV). Bandung: PT. Ramaja Rosdakarya.

Winkel, W.S. 1991. Psikologi Pengajaran.  Jakarta:  PT. Grasindo.

 

[1] Dalyono, Psikologi Pendidikan, (Rineka Cipta:Jakarta, 2009),  hlm. 49.

[2] Dr. H. Muhaimin, M.A, Arah Baru Pengembangan Pendidikan Islam, (Bandung: Penerbit  Nuansa, 2010), Hlm. 21.

 

[3] Abdullah Idi dan Toto Suharto, Revitalisasi Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Tiara Wacana, 2006), hlm. 20.

[4]  Ibid.

[5] http://pendis.kemenag.go.id/kerangka/madr.htm.

[6] Ibid.

[7] DR. H. Abdurrachman Mas’ud, M.A., Dkk., Paradigma Pendidikan Islam (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2001), hlm. 180.

[8] Dr. Muhaimin, M.A., Wacana Pengembangan Pendidikan Islam, (Cet. II, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004), hlm. 177.

[9]  Ibid, hlm. 178-179

[10] Dr. Muhaimin, M.A., Wacana Pengembangan Pendidikan Islam, (Cet. II, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004), hlm. 179.

[11] Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, (Jakarta :  PT Rineka Cipta, 2000), Hal. 13.

[12] Slameto, Evaluasi Pendidikan,  (Jakarta: Bhumi Aksara, 2003), Hal. 2.

[13] Winkel, W.S, Psikologi Pengajaran,  (Jakarta :  PT. Grasindo, 1991), Hal. 36.

[14] Dimyati, Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta : Rineka Cipta, 2002), Hal. 7.

[15] Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2009), Hal. 3.

[16] Nana Sudjana,  Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. (Cet. XV), (Bandung: PT. Ramaja Rosdakarya. 2010) Hal. 22.

 

KUMPULAN SOAL KSM

Assalamualaikum Wr, Wb

Dalam Rangka persiapan menghadapi ajang kompetisi bergengsi madrasah yakni Kompetisi Sain Madrasah, berikut kami sediakan latihan soal-soal KSM tahun sebelumnya sebagai sarana latihan. Silahkan klik tautan di abwah ini untuk mendownload.

Soal KSM MTs Tahun 2013

Soal KSM Provinsi MA 2014

Soal KSM Tahun 2017

Soal KSM Tahun 2018

Demikian, apabila ada tambahan soal yang lain akan ditambahkan di kemudian hari. Terimakasih, selamat mempersiapkan diri untuk menyongsong KSM Tahun 2019. Madrasah Hebat Bermartabat

Wassalamualaikum Wr, Wb

 

KOMFUSI

Ikutilah ajang bergengsi untuk mencetak generasi prestasi bersama MTs Negeri 3 Sumenep, dalam Ajang KOMFUSI (Kompetisi MIPA, Futsal, dan Baca Puisi) Tingkat SD/MI se-Kabupaten Sumenep. Memperebutkan piala dari Kapala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sumenep. Tempat dan tanggal pendaftaran di sekretariat MTs Negeri 3 Sumenep , Jl. Menara Suar Tanjung Saronggi, mulai 01-12 Februari 2019. Kami juga menyediakan pendaftaran Online melalui link: https://goo.gl/forms/IzCJXheHIrTo2E8k2
Keterangan Lebih Lanjut Hubungi CP:
Bpk. Didik Santoso : 082301644416
Bpk. Welly Darmin : 087775124234
Bpk. Hosen : 082331121474
Technical Meeting Tanggal 13 Februari 2019 Di Aula MTs Negeri 3 Sumenep.
Pelaksanaan Kompetisi akan dimulai Tanggal 17 Februari 2019.
Segera Daftarkan putra-putri terbaik lembaga anda.

Persiapan PAS Kelas VIII

Assalamualaikum Wr.Wb

Anak-anakku sekalian siswa-siswi MTsN 1 Sumenep yang bapak banggakan. Untuk mengisi kegiatan pembelajaran selama bapak mendapatkan tugas dinas luar, dengan ini bapak kirimkan soal-soal latihan untuk persiapan PAS (Penilaian Akhir Semester) Tapel 2018/2019.

Silahkan klik download

Pendataan Pendidik dan Tenaga Kependidikan dengan Formulir Digital Tahun 2013

Berkenaan tentang perlunya pendataan PTK menggunakan aplikasi dan memperbaiki Aplikasi Pendataan PTK dengan Formulir Digital Pada Tahun 2012 lalu, maka dengan ini disampaikan Formulir Digital Pendataan Pendidik dan Tenaga Kependidikan di Lingkungan Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur Tahun 2013  beserta Petunjuk Pengisian dan Mekanisme Pendataan Tujuan pendataan PTK pada tahun 2013 ini adalah untuk:

  1. Memperoleh data yang valid melalui pengisian mandiri yang dilakukan oleh masing-masing PTK yang dapat digunakan sebagai perencanaan (terutama terkait tunjangan guru) dan evaluasi PTK.
  2. Kantor Kementerian Agama Kab./Kota memiliki data PTK yang lengkap dan terbaru.
  3. Memperoleh kebutuhan guru yang belum sertifikasi dan sudah tersertifikasi secara menyeluruh.
  4. Memperoleh pemetaan guru dengan berbagai variabel data.
  5. Perhitungan kelayakan guru yang berhak memperoleh tunjangan-tunjangan PTK .

Lingkup Pendataan PTK dengan Formulir Digital ini meliputi Guru PNS, Guru Non PNS dan Tenaga Kependidikan pada jenjang RA, MI, MTs, dan MA baik negeri maupun swasta serta Pengawas Madrasah di Lingkungan Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur dengan waktu pendataan dilakukan mulai tanggal 23 Agustus 2013 sampai 4 Oktober 2013.

Silakan download aplikasi dan petunjuk penggunaan aplikasi berikut:

PENTING: SETIAP GURU (PENDIDIK) DAN TENAGA KEPENDIDIKAN YANG MENGISI FORMULIR DIGITAL INI WAJIB MEMERIKSA DATA YANG TELAH DIISIKAN SILAKAN PRINT DAN DISAHKAN OLEH PEJABAT BERWENANG DAN DIBUBUHI MATERAI Rp 6.000,-. SEGALA KONSEKUENSI KESALAHAN DATA MENJADI TANGGUNG JAWAB YANG BERSANGKUTAN.

Pendataan Lembaga RA / Madrasah Negeri dan Swasta Tahun 2013-2014 Dengan Formulir Digital

gue di sekolah webPerkembangan Teknologi yang ada saat ini dapat dimanfaatkan sebaik mungkin agar pekerjaan yang dilakukan secara konvensional dan berulang ulang dapat diminimalisir  serta validitas data yang akurat.  Sinergi, komunikasi dan koordinasi pendataan dapat dilakukan dengan menggunakan media teknologi yang ada dan bisa mendorong pihak yang terkait untuk dapat melaksanakan administrasi berbasis TIK.

Selama ini pendataan yang sudah berjalan di lingkungan Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur adalah pendataan online dengan aplikasi berbasis web yaitu EMIS (Education Management Inforamtion System) dan pendataan secara manual menggunakan aplikasi MS Office (Word dan Excel).  Aplikasi EMIS masih banyak ditemukan banyak kendala diantaranya, tampilan antarmuka aplikasi yang belum memadai dan memudahkan pengguna serta data yang telah di masukkan pada aplikasi EMIS belum lengkap dan terpusat pada Kementerian Agama Pusat sehingga bersama ini kami luncurkan pendataan RA / madrasah di lingkungan Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur Tahun 2013 untuk melengkapi data yang ada juga sebagai pembanding data yang sudah ada (Update).

Tujuan pendataan RA / Madrasah berbasis formulir digital ini adalah:

  1. Memperoleh data yang valid melalui pengisian mandiri yang dilakukan oleh masing-masing RA / Madrasah yang dapat digunakan sebagai bahan perencanaan (terutama terkait Sarana dan Prasarana) dan bahan data pendukung RA / Madrasah.
  2. Kantor Kementerian Agama Kab./Kota memiliki data RA / Madrasah yang lengkap dan terbaru.
  3. Memperoleh data kebutuhan sarana prasarana pada masing-masing RA / madrasah.
  4. Memperoleh pemetaan sarana prasarana RA / madrasah dengan berbagai variabel data.

Waktu pelaksanaan pendataan RA / madrasah melalui formulir digital dimulai 3 Juni 2013 – 24 Juni 2013 atau sesudah penerimaan siswa baru (Tahun Ajaran Baru 2013 / 2014)

Berikut file yang dapat didownload:

formulir-pendataan-lembaga

cara-mengetahui-gis-lokasi-madrasah

petunjuk-pengisian-dan-mekanisme-pendataan-ra-madrasah-jawa-timur

Menindaklanjuti Surat Direktorat Jenderal Pendidikan Islam nomor :
Dj.VSet.I/HM.0111544120I3 tanggal 27 Mei 2013 perihal Perbaikan Data Lembaga Pendidikan Islam TP 201212013. Sehubungan dengan akan segera dipublikasikannya data pokok pendidikan Islam Tahun Pelajaran 2012/2013, bersama ini kami sampaikan hasil
pendataan EMIS TP 2012D013 berdasarkan hasil ekstraksi dari database aplikasi EMIS berbasis web.
Untuk diketahui bahwa data dari setiap satuan pendidikan dilingkungan Ditjen Pendidikan Islam sangat diperlukan untuk proses perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi program Pendidikan Islam, antara lain :
1. Proses akreditasi, setiap tahun pendidikan yang mengajukan akreditasi harus dilengkapi dengan data pendidikan secara lengkap.
2. Penyelenggara Ujian Nasional, untuk satuan pendidikan penyelenggara UN  harus sudah terakreditasi dan harus mempunyai data lembaga secara lengkap.
3. Perencanaan alokasi BOS untuk setiap satuan pendidikan harus dilengkapi dengan data siswa berdasarkan nama secara lengkap.
4. Proses sertifikasi guru, data pendidik harus tersedia secara lengkap (berdasarkan nama).
5. Pemberian bantuan pada madrasah/pondok pesantren dan lembaga pendidikan Islam lain harus diajukan dengan melampirkan detail data lembaga calon penerima.
6. Penyusunan Database Pendidikan Islam berbasis GIS yang harus dilaporkan secara periodik kepada kantor Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4).

Guna memenuhi keperluan diatas, maka data pendidikan Islam harus tersedia secara lengkap dan terupdate secara tepat waktu. Oleh karena itu, kami mohon bantuan Saudara untuk memerintahkan iajaran yang bertugas menangani pendataan pendidikan Islam
dilingkungan kerja masing-masing untuk segera memperbaiki dan melengkapi Data Pendidikan Islam Tahun Pelajaran 2012/2013.

File-file yang harus diperbaiki yakni sebagai berikut: Klik Untuk mendownload

LEMBAGA MTs KAB SUMENEP 2012-2013

PERSONAL MTs KAB SUMENEP 2012-2013

SISWA MTS KAB SUMENEP 2012-2013

PETUNJUK PENGISIAN DATA MTs TP 2012

CATATAN:

Selanjutnya kami himbau kepada semua lembaga untuk melakukan perbaikan ke-3 data di atas dan masing-masing perbaikan lembaga diberi warna kuning sebagai pembeda dengan lembaga lain, lalu  dikirimkan ke email mtsn_terate.sumenep@yahoo.com dalam bentuk RAR/ZIP dengan format nama file: PERBAIKAN EMIS nama MTs, contoh: PERBAIKAN EMIS MTsN TERATE

Batas waktu penyetoran hari Jum’at Tanggal 5 Juli 2013.

Mengingat pentingnya program ini pada kelanjutan Lembaga Madrasah maka kami himbau untuk diperhatikan dengan sebaik-baiknya. Atas kerjasamanya kami sampaikan banyak terimakasih

by admin gue di sekolah web